Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Rumah Sakit Umum Daerah Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menangani dua pasien anak yang menderita gizi buruk.

Kasi Pelayanan Medik RSUD Curup, Yan Darwin di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan kedua anak yang menderita gizi buruk itu ialah Afika (5) yang berasal dari Desa balai Buntar, Kecamatan Sindang Beliti Ilir.

Satu lagi atas nama Wanda yang berumur sembilan bulan asal Desa Belitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi.

"Kedua pasien anak ini masuk ke RSUD Curup pada hari Senin tanggal 7 Mei 2018, saat ini keduanya sudah mendapat penanganan medis serta intervensi gizi oleh petugas gizi," katanya.
Wanda, balita asal Kecamatan Sindang Kelingi yang dirawat di RSUD Curup karena menderita gizi buruk. (Foto Antarabengkulu)

Afika saat ini memiliki berat badan 11 kilogram (kg), pada anak seusianya memiliki berat badan ideal 18 kg. Anak ini menderita gizi buruk karena ada penyakit penyerta, yakni kejang-kejang yang sering menyebabkan muntah-muntah.

Sedangkan Wanda yang berumur sembilan bulan, saat ini memiliki berat badan 5,5 kg. Anak seusianya seharusnya memiliki berat badan ideal 8-9 kg.

Anak ini juga berdasarkan pemeriksaan tim medis diketahui memiliki penyakit penyerta berupa infeksi saluran pernapasan.

Kedua pasien anak yang menderita gizi buruk dan sedang menjalani perawatan rumah sakit daerah itu berasal dari keluarga kurang mampu dengan menggunakan kartu berobat gratis JKN-KIS.

Sementara itu, Suherman (40) orang tua dari Wanda saat ditemui mengatakan anaknya itu saat lahir memiliki berat badan normal, yakni 2,8 kg. Namun selanjutnya pertumbuhannya menjadi lambat kendati secara kasat mata dalam kondisi sehat.

"Kalau melihat kondisinya sehat-sehat saja, kami berharap anak kami ini bisa tumbuh normal seperti anak-anak lainnya," kata Suherman.

Wanda yang merupakan anak kedua buah pernikahan dengan Haryati itu, dia harapkan bisa sembuh dari berbagai penyakit yang diidapnya, karena keadaan ekonomi keluarganya tidak mendukung. Apalagi dirinya hanyalah seorang petani yang berpendapatan rendah.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018