Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu,selama operasi penyakit masyarakat (Pekat) menjaring dua orang pekerja sek komersial (PSK) yang sedang berbuat mesum dengan pria di tempat panti pijat tradisional dekat pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO di daerah itu.

"Selama operasi pekat, hanya ada satu tempat panti pijat tradisional dekat pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO milik PT BMK yang buka dan hanya dua PSK terjaring dalam operasi tersebut," kata Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Mukomuko Ramdani di Mukomuko.

Selanjutnya, dua PSK yang terjaring operasi pekat di daerah tersebut diserahkan kepada Dinas Sosial setempat.

"Tugas kami menertibkan PSK, selanjutnya Dinas Sosial yang memberikan pembinaan," ujarnya.

Ia menduga, operasi pekat tahun ini bocor karena sejumlah tempat hiburan karaoke, panti pijat dan hotel yang biasanya menjadi tempat mangkal pekerja sek komersial (PSK) sepi.

"Saya yakin ada orang dalam yang membocorkan operasi pekat. Karena tidak mungkin saat operasi tersebut hampir semua hotel, panti pijat dan tempat usaha hiburan karaoke tutup saat operasi," ujarnya.

Padahal sebelum itu hotel, panti pijat yang biasanya menyediakan PSK masih melayani pelanggannya pada malam hari.

Ia menyebutkan, ada belasan orang perempuan yang bekerja sebagai PSK yang mangkal di sejumlah hotel, panti pijat dan tempat karaoke di wilayah tersebut.

Ia menyatakan, instansinya masih menyelidiki oknum personel Satpol PP yang membocorkan operasi pekat tersebut.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018