Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Alokasi dana desa untuk badan usaha milik desa (BUMDes) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, minim, yakni berkisar Rp10 juta hingga Rp30 juta dari total dana yang diterima setiap desa di daerah itu sebesar sekitar Rp1 miliar pada tahun ini.

"Dana desa untuk BUMDes tersebut terlalu sedikit. Dana sekecil itu tidak cukup bagi BUMDes mengembangkan usahanya," kata Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Perdesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, Juni Erwani di Mukomuko, Minggu.

Sebanyak 76 desa dari 148 desa yang tersebar di 15 kecamatan di daerah itu yang telah mendirikan BUMDes. Mayoritas BUMDes tersebut masih dalam tahap berkembang.

Ia menyatakan, kemungkinan ada beberapa alasan desa di daerah itu hanya mengalokasikan sebagian kecil dana desa untuk BUMDes, karena desa belum memiliki pandangan yang cukup jelas untuk mengembangkan BUMDes.

Selain itu, katanya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) para pengelola BUMDes yang ada di wilayah tersebut.

Ia menyebutkan desa dan BUMDes di daerah itu mempunyai peluang untuk memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna di desa untuk membuka usaha dan mengembangkan usaha tersebut.

Instansinya rutin mendorong BUMDes di daerah itu agar bisa melihat peluang usaha yang ada di wilayahnya kemudian mengembangkan usaha tersebut.

Lebih lanjut, ia mengingatkan BUMDes di daerah itu agar menggunakan dana desa dan alokasi dana desa untuk suatu usaha yang strategis untuk pendapatan desa.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018