Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengalami kesulitan menertibkan pengunjung atau keluarga pasien yang merokok di kawasan rumah sakit.

Direktur RSUD Curup Asep Setia Budiman di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan pihaknya saat ini hanya memiliki empat petugas satpam, di mana dua orang bertugas pada siang hari dan dua lainnya malam hari, sehingga tidak bisa mengawasi secara intensif aktivitas pengunjung dan keluarga pasien setiap hari.

"Petugas Satpam RSUD Curup yang ada saat ini hanya empat orang, di mana tugas mereka ini dibagi dua orang bertugas siang dan dua orang petugas lainnya bertugas malam hari. Kami kesulitan untuk melarang mereka ini agar tidak merokok di kawasan rumah sakit," katanya.

Banyaknya pengunjung atau keluarga pasien yang merokok di area rumah sakit tersebut, tambah dia, disesalkan.

Seharusnya pengunjung saat memasuki gerbang rumah sakit sudah mematikan rokoknya, karena lokasi itu masuk dalam kawasan tanpa rokok.

Ia mengatakan kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan larangan merokok di kawasan rumah sakit masih rendah. Kebiasaan mereka itu tidak sesuai dengan Perda No.7/2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang disahkan DPRD Rejang Lebong setahun lalu.

Warga saat masuk area rumah sakit seharusnya sudah tidak boleh merokok, baik di dalam maupun di luar gedung. Asap rokok yang dikeluarkan perokok selain bisa menghambat proses kesembuhan pasien yang dirawat di RSUD Curup juga menjadikan warga yang tidak merokok menjadi perokok pasif.

"Kasihan mereka yang terpapar asap rokok, apalagi pasien TBC asma, ISPA akut terlebih untuk anak-anak dan bayi. Selama ini kami sudah memasang papan peringatan larangan merokok dan stiker yang dipasang di berbagai sudut, tetapi tidak dipatuhi," ujarnya.

Pantauan di kawasan RSUD Curup, menunjukan masih rendahnya kesadaran masyarakat di daerah itu untuk tidak merokok di tempat itu. Masih banyak puntung rokok yang ditemukan berserakan di lantai bagian depan maupun belakang rumah sakit.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018