Padang (Antaranews Bengkulu) - Program wajib belajar tingkat Sekolah Dasar  di Padang, Sumatera Barat terancam tidak berjalan maksimal karena sekolah yang ada tidak sanggup menampung seluruh calon murid baru.

"Jumlah calon murid yang mendaftar membludak hampir di seluruh SD/MI Negeri yang ada di Padang sehingga tidak semua yang tertampung," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Padang, Ramson di Padang, Senin.

Jumlah SD/MI di Kota Padang saat ini  430 sekolah dengan daya tampung  15.380 murid. Daya tampung itu sama dengan jumlah kelulusan tingkat SD tahun ini.

Sementara jumlah calon murid yang mendaftar jauh di atas daya tampung, meski belum terdata jumlahnya.

"Datanya masih dihimpun, tetapi jumlahnya jauh melebihi daya tampung berdasarkan laporan dari sekolah yang menerima pendaftaran," kata dia.

Persoalan itu sedang dievaluasi untuk dilaporkan pada Kepala Dinas Pendidikan dan Wali Kota untuk dicarikan solusi, terutama bagi calon murid yang tidak diterima mendaftar di SD karena kuota penuh.

"Ini berkaitan dengan Program Wajib Belajar karena itu pemerintah akan mencarikan jalan keluar terbaik," kata dia.

Sementara ini, solusi yang diberikan adalah menambah jumlah penerimaan murid di SD yang masih memiliki ruang untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB).

Pembangunan RKB itu akan diprioritaskan pada tahun ini dan 2019.

Selain itu Kepala Sekolah juga diingatkan untuk menerima calon murid yang sesuai aturan terutama dari segi umur.

 Calon murid yang berumur enam tahun atau kurang, tidak diperbolehkan untuk diterima di SD/MI, jika ada laporan yang masuk ke Dinas Pendidikan terkait hal itu, akan diproses sesuai aturan.

Salah seorang orang tua calon murid, Indri (35) menyebutkan anaknya yang telah berusia 6,7 tahun dan lulus TK, tidak diterima masuk SD yang ada di kelurahan tempat tinggalnya. 

Ia khawatir harus memasukkan anaknya ke sekolah swasta karena relatif jauh dari rumah.

"Akan banyak kesulitan jika sekolahnya jauh dari rumah. Belum lagi jika memikirkan kualitas sekolah, akreditasi sekolah dan persoalan lain," katanya.

Ia berharap pemerintah memberikan solusi agar anaknya bisa sekolah di SD Negeri dekat rumahnya.

Pewarta: Miko Elfisha

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018