Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menggelar dialog kebangsaan dan tabligh akbar guna mencegah perpecahan umat Islam di daerah itu.

"MUI sebagai organisasi yang cinta Islam dan cinta Indonesia memiliki tugas untuk menyatukan kutub-kutub dalam umat Islam tersebut, salah satunya dengan mengadakan seminar yang mengambil tema merajut ukhuwah wathoniyah dalam bingkai Islam wasathiah," kata Ketua MUI Rejang Lebong, Mabrusyah disela-sela acara dialog kebangsaan di Aula IAIN Curup, Senin.

Kalangan umat Islam di Tanah Air kata dia, sejak reformasi lalu terbagi dalam beberapa kutub yang berseberangan yakni, ekstrim kiri beraliran sekuler, liberal dan komunis.

Kemudian ekstrim kanan yang mengedepankan radikalisme atas nama agama seperti kegiatan terorisme atau pengeboman yang sering terjadi di Tanah Air.

Serta kelompok Islam yang berada di tengah-tengah atau wathaniyah yang memberikan penguatan Islam yang moderat dan kebangsaan.

Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa IAIN Curup yang sedang melaksanakan praktek lapangan dan organisasi Islam dan pengurus MUI se Provinsi Bengkulu ini, diharapkan dapat mempererat persatuan bangsa serta mendukung program Rejang Lebong relejius.

Sementara itu, Wakil Bupati Rejang Lebong, Iqbal Bastari saat membuka kegiatan dialog menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara itu oleh MUI setempat, karena dinilai sebagai hal yang positip dan memperjuangkan kebenaran.

Wabup Iqbal Bastari juga mengingatkan bahwa mereka yang menganut paham radikal maupun sekuler dan paham lainnya yang tidak sesuai dengan kaidah Islam, sudah menjadi tugas semua pihak untuk untuk meluruskannya kembali.

Kegiatan Dialog Kebangsaan dan Tabligh Akbar yang digelar MUI Rejang Lebong kali ini menghadirkan pembicara dari MUI pusat yakni KH Sodikun dan KH Cholid Nafis, serta ketua MUI Provinsi Bengkulu KH Rohimin.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018