Mukomuko  (ANTARA Bengkulu) - Lembaga swadaya masyarakat komunitas peduli alam sekitar Kabupaten Mukoomuko, Provinsi Bengkulu, akan memetakan semua daerah aliran sungai yang rusak terutama sungai yang airnya digunakan masyarakat setempat untuk kebutuhan sehari-hari.

"Semua daerah aliran sungai (DAS) yang rusak akan kami petakan, selanjutnya dibuat rekomendasi perbaikan kepada pemerintah setempat dan pusat," kata Dewan Pendiri lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Peduli Alam Sekitar (LSM Kompast) Juni Kurnia Diana di Mukomuko, Rabu.

Ia mengatakan, DAS yang menjadi sasaran pemetaan LSM Kompast, yakni sungai Selagan, sungai Manjuto, sungai Nelan, dan sungai Batang Muar. Semua air sungai ini digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

pada pemetaan pertama, LSM Kompast telah menelusuri sungai Selagan, dan hasilnya masih dalam tahap evaluasi untuk didiskusikan oleh kelompok lembaga itu bersama dengan masyarakat setempat.

Pemetaan pertama itu, dilakukan oleh LSM Kompast bersama dengan masyarakat setempat saat ekspedisi Selagan selama dua hari, 24-25 Desember 2011.

Dalam ekspedisi itu, Kompast menyimpulkan keruh dan kotornya sungai selagan selama ini berasal dari limbah pabrik minyak kelapa sawit dan tanaman sawit yang hidup sepanjang kiri dan kanan sungai tersebut.

"Kami menemukan dua anak sungai, yakni sungai betung dan renggas yang menjadi bagian dari sungai selagan, airnya kotor dan tercemar limbah baik pabrik maupun rumah tangga, serta erosi akibat tanaman sawit sepanjang daerah aliran dua anak sungai itu," katanya menggambarkan.

Ia menambahkan, lokasi dua anak sungai itu yang telah tercemar oleh limbah dan erosi itu berada pada lokasi pertengahan sungai dari hulu dan hilir sungai selagan tepatnya di Kecamatan Teras Terunjam menuju Kecamatan Kota Mukomuko.

Panjang kerusakan pinggir kiri dan kanan sungai selagan akibat pencemaran dua anak sungai itu, diperkirakan 12 kilometer.

Sedangkan bagian hulu sungai Selagan itu masih sangat bersih dan digunakan oleh masyarakat Kecamatan Selagan Raya untuk mengaliri areal persawahan mereka.

Namun, aliran sungai itu mulai menjadi kotor saat berada di pertengahan tepatnya melalui dua anak sungai yang telah tercemar, dan selanjutnya mengalir masuk sungai selagan yang digunakan oleh masyarakat Kecamatan Kota Mukomuko.

"Hulu sungai masih bersih, namun di pertengahannya yang kotor dan tercemar, sehingga sampai di hilir sungai Selagan ikut tercemar," kata dia menambahkan.

Ia menerangkan, hasil ekspedisi LSM Kompast bersama dengan  masyarakat setempat berupa dokumentasi dan temuan di lapangan itu akan dibuatkan dalam bentuk laporan untuk dicarikan solusi terbaik.

"Kami akan membuat kelompok diskusi guna membahas kondisi sungai selagan, agar bisa dicarikan solusi terbaik, dari rekomendasi itu, akan diberikan kepada pemerintah setempat dan disampaikan kepada masyarakat umum," ujarnya.

Lebih lanjut, Kompast akan melakukan kegiatan ekspedisi lainnya, untuk melihat kondisi sungai-sungai di daerah ini, yakni sungai manjuto, nelan, dan batang muar.

"Kegiatan serupa akan terus dilakukan, namun jadwalnya masih akan dibahas, karena dalam kegiatan itu, melibatkan semua pihak termasuk masyarakat dan pemerintah setempat," ujarnya. (KR-FTO)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011