Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sejumlah badan usaha milik desa (BUMDes) di daerah itu mulai memproduksi kopi olahan sebagai kegiatan usaha mereka.

Kepala Dinas PMD Gunawan Firmansyah ketika ditemui di lokasi pameran pembangunan HUT ke-138 Kota Curup di Lapangan Dwi Tunggal Curup, Selasa, mengatakan kopi merupakan komuditas daerah itu, namun sebagian besar masih di jual dalam bentuk biji kopi.

"Adanya BUMDes yang mulai memperoduksi kopi olahan ini sangat kami apresiasi karena usaha mereka ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dan memberi nilai tambahan kepada masyarakat masing-masing desa," katanya.

Sejumlah desa yang BUMDesnya yang memanfaatkan permodalan yang bersumber dari dana desa (DD) yang mereka terima untuk memproduksi kopi olahan antara lain di produksi oleh BUMDes Lestari Desa Air Putih Kali (APK) Bandung, Kecamatan Selupu Rejang.
 
Kopi olahan BUMDes Rejang Lebong. (Foto Antarabengkulu.com)


"Usaha kopi bubuk ini sudah mereka jalan sejak dua tahun belakangan dengan memanfaatkan penyertaan modal dari dana desa. Saat ini kopi bubuknya mulai dipasarkan ke sejumlah kecamatan dengan harga Rp50.000 per kg," ujarnya.

Produksi kopi bubuk BUMDes Lestari tersebut setiap bulan bisa mencapai lebih dari 100 kg dengan lokasi pemasaran seputaran Kota Curup hingga ke Kota Lubuklinggau, Sumsel.

Selain BUMDes Lestari, kata Gunawan produksi yang sama juga dilakukan BUMDes Tanjung Heran, Kecamatan Sindang Beliti Ulu, yang tergabung dalam IKM Padek Nian dengan merek "black coffee".

"Untuk BUMDes lainnya ada yang membuat usaha produksi bahan pangan olahan seperti keripik, anyaman, penggemukan sapi. Dari 122 desa di Rejang Lebong ini, BUMDesnya masih banyak yang bergerak di bidang usaha penyewaan tenda serta peralatan katering," ujarnya. 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018