Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Komunitas pelestari penyu dari lembaga Lestari Alam Laut Untuk Negeri (Latun) Bengkulu, menggelar patroli penyu sepanjang tiga kilometer di pesisir Pantai Teluk Sepang, Kota Bengkulu.

"Patroli dilakukan untuk mengamankan telur penyu dari pencurian," kata Koordinator Program Latun Bengkulu, Riki Rahmansyah di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan, kawasan pesisir Teluk Sepang merupakan lokasi mendarat penyu untuk bertelur. Namun, telur yang dikubur dalam pasir kerap diambil orang tak bertanggungjawab dan diperjualbelikan. 

Hasil investigasi Latun, telur-telur satwa langka dilindungi itu diperjualbelikan di pasar tradisional Kota Bengkulu seharga Rp10 ribu per butir. 

"Beberapa waktu lalu masih kami temui telur penyu dijual di Pasar Baru Koto," ucapnya. 

Berdasarkan penelusuran anggota komunitas, telur-telur penyu tersebut salah satunya berasal dari kawasan Pantai Teluk Sepang. Karena itu, anggota bersama relawan menggelar patroli malam di pantai tersebut. 

Riki menambahkan, upaya pelestarian penyu merupakan salah satu fokus Latun selain berbagai program pelestarian pesisir lainnya. Untuk mengamankan telur penyu dari alam, Latun bekerja sama dengan para nelayan yang sukarela mengumpulkan dan menyerahkan telur penyu untuk ditetaskan di sarang penangkaran. 

"Ada tiga sarang penangkaran yang kami siapkan untuk menampung telur penyu dari nelayan dan masyarakat yang sukarela menyerahkan untuk ditetaskan," ucapnya. 

Lokasi penangkaran tersebut juga dibuka untuk tujuan wisata edukasi bagi anak-anak, khususnya dalam pengenalan konservasi penyu.

Diketahui, ada lima jenis penyu yang kerap naik ke daratan pesisir Bengkulu untuk bertelur yakni penyu hijau, penyu lekang, penyu sisik, penyu pipih dan penyu belimbing. 
(T.H019/B/S031/C/S031) 04-07-2018 13:50:48

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018