Bengkulu (ANTARA) - Yayasan Kantong Informasi Pemberdayaan Adiksi (Kipas) Bengkulu menemukan 49 orang terinfeksi HIV/Aids melalui program intervensi populasi kunci di Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

"Dua kabupaten dan kota yang menjadi intervensi program telah menemukan 49 orang dengan HIV/Aids melalui tes kepada anggota populasi kunci," kata Koordinator Yayasan Kipas Bengkulu Merly Yuanda di Bengkulu, Minggu.

Program penjangkauan terhadap anggota populasi kunci yakni waria, penjaja seks komersial, pelanggan PSK, gay, lesbian dan pemakai narkoba suntik (penasun) dilakukan sejak Juli 2011 hingga Juli 2012.

Selama satu tersebut, Kipas dengan 12 anggota tim penjangkau yang dibagi enam orang di Kabupaten Rejang Lebong dan enam orang di Kota Bengkulu berhasil menjangkau 8.154 orang anggota populasi kunci atau kelompok yang rentan terinveksi HIV/Aids.

"Intervensi yang kami lakukan terhadap populasi kunci ini telah berhasil menjangkau 8.154 orang dan berhasil meyakinkan sebagian dari mereka untuk melakukan tes HIV/Aids," tambahnya.

Ia mengatakan penjangkauan yang dimaksud adalah melakukan penyadaran tentang pentingnya pemeriksaan dini akan kemungkinan terinveksi virus yang belum ditemukan obatnya itu.

Tujuan penjangkauan selain untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya memeriksakan diri untuk mengambil tindak lanjut penanganan, sekaligus menanggulangi penyebarluasan penyakit tersebut.

Dari 8.145 orang yang dijangkau tersebut sebanyak 3.838 orang di Kabupaten Rejang Lebong dan 4.316 orang di Kota Bengkulu.

Hasil pendampingan yang dilakukan tim, sebagian dari mereka bersedia dites yakni sebanyak 372 orang di Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 466 orang.

"Tes dilakukan dengan menggunakan rapid tes HIV/Aids yang dikenalkan langsung kepada populasi kunci ini tanpa merepotkan mereka, hasilnya 11 orang positif di Rejang Lebong dan 38 orang di Kota Bengkulu," katanya.

Terhadap mereka yang positif, pendamping Kipas memfasilitas mendapatkan antiretroviral dan konseling untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang cara merawat dirinya dan menghindari penularan.

Melalui program penjangkauan yang dilakukan yayasan tersebut selama beberapa tahun terakhir, Kipas menyebutkan saat ini terdapat lebih 500 orang dengan HIV/AIDS (Odha) di Provinsi Bengkulu dimana 50 persen terinfeksi melalui seks bebas, 36 persen lewat penasun dan 14 persen lain-lain.

Merly mengatakan data ini berbeda dengan data Komisi Penanggulangan Aids (KPA) yang menyebutkan hanya 298 orang dengan HIV/Aids di Bengkulu.(rni)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012