Mukomuko (Antaranews Bengkulu)  Sejumlah kelompok tani di Desa Sumber Makmur, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, secara swadaya membangun bendungan manual untuk pengairan sawah seluas 15 hingga 20 hektare yang terancam kekeringan akibat pengeringan air irigasi sayap kanan di daerah itu.

"Petani di Desa Sumber Makmur membuat bendungan manual agar permukaan bendungan irigasi menjadi tinggi sehingga air irigasi tetap mengalir ke sawah meski air irigasi dikeringkan,"kata Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugiyanto di Mukomuko, Selasa.

Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII saat ini sedang memperbaiki jaringan irigasi sayap kanan yang rusak di daerah itu. BWS memperbaiki beberapa titik pada ruas saluran induk yang sangat rawan dan perlu segera ditangani seperti di BM KN 2 - BM KN 3.

BWS memperbaiki jaringan irigasi rusak itu terhitung mulai tanggal 4 hingga 23 Juli tahun ini, sehingga selama itu air irigasi dikeringkan.

Ia menyebutkan, seluas 15 hingga 20 hektare sawah yang ditanami padi di Desa Sumber Makmur. Saat ini umur tanaman padi di bawah satu bulan sehingga rawan gagal panen saat kekurangan air. Selain mengandalkan bangunan bendungan manual untuk mengalirkan air irigasi ke sawahnya, petani setempat juga mengandalkan air hujan untuk pengairan sawahnya.

Sejak beberapa hari ini, wilayah itu diguyur hujan sehingga bendungan tersebut bisa menampung air hujan yang dibutuhkan untuk pengairan sawah milik petani setempat.

Ia berharap, selama masa pengeringan 20 hari ke depan tanaman padi sawah di wilayah itu tetap mendapatkan pasokan air irigasi. 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018