Bengkulu (Antaranews Bengkulu) Sejumlah turis asing asal Italia, Swedia dan Prancis mengapresiasi pelestarian penyu yang dilakukan lembaga Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) Bengkulu di Pantai Tapak Paderi, Kota Bengkulu.
Kami sangat bangga atas kerja Latun dan siap mendukung kegiatan kelompok ini, kata Celine Perriol, wisatawan asal Prancis di Bengkulu, Senin.
Bentuk apresiasi para turis yang melancong ke Kota Bengkulu berupa donasi uang sebesar 100 euro untuk mendukung kegiatan pelestarian penyu dan aktivitas lainnya.
Celine mengatakan bersama teman-temannya siap menggalang donasi hingga terkumpul sebesar 2.200 euro dan akan diserahkan kepada pengurus Latun pada bulan September mendatang.
Selain menyaksikan area konservasi penyu di Pantai Tapak Paderi di mana saat ini terdapat tiga sarang penetasan telur penyu yang sudah beroperasi, para turis itu juga merilis tukik atau anak penyu ke habitatnya di laut.
Sebelumnya, kelima turis itu juga menikmati wisata bahari di Pulau Tikus, pulau kecil berjarak 7 mil dari Kota Bengkulu.
Di pulau itu, mereka juga menyaksikan upaya konservasi mangrove yang dilakukan Komunitas Mangrove Bengkulu (KMB). Direktur Latun Bengkulu, Ari Anggoro yang menerima kunjungan para turis yang sekaligus berkomitmen menjadi donator Latun mengatakan perhatian dari turis asing tersebut menambah semangat mereka dalam pelestarian penyu dan konservasi mangrove yang digagas bersama KMB. Ini jadi suntikan semangat yang sangat besar artinya bagi kami untuk melanjutkan kegiatan yang dirintis setahun ini, kata Ari. Ia menambahkan bahwa Latun fokus pada pembangunan wisata edukasi kemaritiman dengan program utama pelestarian spesies terancam punah, penyu.
Area yang berada di kawasan wisata pesisir Bengkulu tersebut dibangun bersama sejumlah komunitas yang fokus pada konservasi pesisir dan laut. Selain pelestarian penyu, ada kegiatan lain yaitu akuarium laut, budidaya karang, rumah baca pesisir, penghijauan pesisir dalam konsep Marine Conservation and Education Programme (MCEP).
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Kami sangat bangga atas kerja Latun dan siap mendukung kegiatan kelompok ini, kata Celine Perriol, wisatawan asal Prancis di Bengkulu, Senin.
Bentuk apresiasi para turis yang melancong ke Kota Bengkulu berupa donasi uang sebesar 100 euro untuk mendukung kegiatan pelestarian penyu dan aktivitas lainnya.
Celine mengatakan bersama teman-temannya siap menggalang donasi hingga terkumpul sebesar 2.200 euro dan akan diserahkan kepada pengurus Latun pada bulan September mendatang.
Selain menyaksikan area konservasi penyu di Pantai Tapak Paderi di mana saat ini terdapat tiga sarang penetasan telur penyu yang sudah beroperasi, para turis itu juga merilis tukik atau anak penyu ke habitatnya di laut.
Sebelumnya, kelima turis itu juga menikmati wisata bahari di Pulau Tikus, pulau kecil berjarak 7 mil dari Kota Bengkulu.
Di pulau itu, mereka juga menyaksikan upaya konservasi mangrove yang dilakukan Komunitas Mangrove Bengkulu (KMB). Direktur Latun Bengkulu, Ari Anggoro yang menerima kunjungan para turis yang sekaligus berkomitmen menjadi donator Latun mengatakan perhatian dari turis asing tersebut menambah semangat mereka dalam pelestarian penyu dan konservasi mangrove yang digagas bersama KMB. Ini jadi suntikan semangat yang sangat besar artinya bagi kami untuk melanjutkan kegiatan yang dirintis setahun ini, kata Ari. Ia menambahkan bahwa Latun fokus pada pembangunan wisata edukasi kemaritiman dengan program utama pelestarian spesies terancam punah, penyu.
Area yang berada di kawasan wisata pesisir Bengkulu tersebut dibangun bersama sejumlah komunitas yang fokus pada konservasi pesisir dan laut. Selain pelestarian penyu, ada kegiatan lain yaitu akuarium laut, budidaya karang, rumah baca pesisir, penghijauan pesisir dalam konsep Marine Conservation and Education Programme (MCEP).
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018