Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Pihak instalasi gizi RSUD Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengklaim telah membayarkan uang jasa pelayanan untuk tiga petugas gizi rumah sakit setempat.

Kepala Instalasi Gizi RSUD Curup dr Khairul Arifin saat dikonfirmasi di RSUD Curup, Senin, mengatakan penahanan pembayaran uang jasa pelayanan dari BPJS Kesehatan itu karena dirinya mengira jika tiga PNS petugas gizi ini sudah pindah ke bagian pelayanan bukan di instalasi gizi sehingga dirinya tidak membayarkannya.

"Cuma ada kesalahpahaman saja, tadi uang jasa mereka sudah kami bayarkan," kata dr Khairul Arifin di dampingi Kabid Administrasi RSUD Sopan Wahyudi.

Ditahannya uang jasa pelayanan ketiga petugas gizi tersebut tambah dia, karena ketiganya sudah pindah tugas dari instalasi gizi ke bagian pelayanan RSUD Curup, sehingga uang jasa mereka tidak diberikan lagi terhitung bulan Juli, sehingga dia mengira sudah dibayarkan dibidang pelayanan.

Sementara itu, Weni Oktaria salah seorang pegawai instalasi gizi yang uang jasanya ditahan oleh kepala instalasi gizi mengatakan, jika uang jasa mereka itu kemarin sudah diberikan oleh salah satu staf di instalasi gizi bukan oleh kepala instalasi gizi namun mereka kembalikan.

"Uang itu diberikan untuk per orangnya sebesar Rp738 ribu, namun uang itu kami kembalikan karena belum ada komitmen pasti dari manajemen RSUD Curup terkait dengan uang jasa kami selanjutnya dan khawatir akan terulang kembali," ujarnya.

Sedangkan adanya tudingan kepala instalasi gizi yang menyebutkan ketiganya yakni Weni Oktaria, Susilawaty AR dan Kemala Dwi Jayasanti, sudah pindah ke bagian pelayanan kata Weni tidaklah benar karena berdasarkan SPT mereka ditempatkan diinstalasi gizi RSUD Curup, dan hanya memberikan bantuan ke bidang pelayanan guna mengurusi akreditasi rumah sakit setempat yang belum terakreditasi.

Sebelumnya tiga pegawai instalasi gizi RSUD Curup mengeluhkan penahanan pembayaran uang jasa pelayanan dari BPJS Kesehatan mereka untuk bulan April yang dibayarkan pada 11 Juli lalu sebesar Rp700 ribu per orang, oleh dr KHA yang menjabat kepala instalasi gizi rumah sakit daerah itu.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018