Jakarta (Antaranews Bengkulu) - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian meminta para dai agar berceramah yang mencerahkan masyarakat untuk menjaga persatuan bangsa, apalagi di tahun-tahun politik ini.

"Dalam ceramah tolong mencerahkan masyarakat. Mari kita jaga bangsa ini jangan sampai kontestasi jadi pemecah bangsa," ujar Kapolri dalam acara silaturahmi nasional dai kamtibmas di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan Polri dan dai memiliki tugas penting menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjaga Tanah Air utuh dari Sabang sampai Merauke.

Dai, ucap Kapolri, memiliki peran penting dalam sistem kehidupan berbangsa di Indonesia karena lebih dari 80 persen 265 juta penduduk Indonesia adalah muslim.

Posisi muslim Indonesia dalam dunia global pun strategis dan penting karena jumlah besar tersebut, bahkan muslim di Indonesia lebih banyak daripada seluruh muslim di Timur Tengah.

Peran dai disebut Kapolri penting juga karena masyarakat Indonesia masih patron-klien dan sangat dipengaruhi pemikiran atau pendapat tokoh yang dianggap penting.

"Tokoh yang punya kekuasaan politik, tokoh budaya seni, tokoh aktivis, tokoh pemuda, aktivis perempuan, akademisi, intelektual didengar oleh masyarakat kita. Apalagi tokoh keagamaan," tutur Tito Karnavian.

Menurut dia, bahkan dalam masyarakat patron-klien yang didominasi masyarakat kelas bawah, tokoh agama paling didengar oleh masyarakat dibandingkan tokoh yang lainnya.

Apa yang disampaikan tokoh agama, seperti dai, kata Kapolri, dianggap sebagai kebenaran dan terkadang tidak dikritik oleh masyarakat kelas bawah benar atau salahnya.

Dengan sistem kultur di Indonesia seperti itu, Kapolri mengatakan dai memiliki posisi penting dalam mempengaruhi opini publik dan mencerdaskan masyarakat.

Pewarta: Dyah Dwi A

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018