Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Provinsi Bengkulu akan memberikan pembekalan keagamaan bagi bakal calon legislator yang akan ikut kontestasi Pemilu Legislatif 2019, hal ini bertujuan agar tidak terjadi penyalahgunaan agama demi kepentingan politik.

Ketua MUI Provinsi Bengkulu Rohimin, di Bengkulu, Rabu, menyebutkan, pembekalan keagamaan ini pada masa sekarang sangat dibutuhkan, mengingat mudahnya penyebaran informasi bahkan hoax yang mengatasnamakan agama.

"Ya, kita akan bekerjasama dengan partai politik, jadi bagi seluruh calon legislator, mereka perlu mengikuti pembekalan sebelum masuk tahapan pemilu legislatif," kata dia.

Beberapa penekanan penting yakni menyangkut soal keberagaman, kerukunan antarumat beragama, persilangan kepercayaan, serta bahayanya memperalat ajaran keagamaan untuk kepentingan politik.

MUI mengajak calon legislator maupun partai politik agar tidak bersifat egosentris dan menghalalkan segala cara dalam memenangkan persaingan di 2019.

"Yang lebih penting lagi sebenarnya adalah menjaga agama dan merawat bangsa, jangan sampai akhirnya kita menjadi provokator," ucap Rohimin.

Masyarakat, kata dia, juga diminta agar tidak mudah percaya dengan adanya isu atau informasi yang ternyata mengatasnamakan agama.

Seharusnya pola pikir masyarakat masa sekarang, menurut dia, sudah lebih dewasa dan selektif dalam menerima informasi, sehingga tidak mudah terpancing tindakan provokasi dan agitasi.

"Kalau ada yang menyangkut dengan keagamaan, jangan langsung emosi, mari diskusikan dulu ke orang yang memiliki kapasitas, contohnya agama ke ulama, budaya ke tokoh, pendidikan ke akademisi," ujarnya.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018