Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Lingkungan Hidup (DHL) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memanggil PT Karya Agro Sawitindo (KAS), pabrik pengolahan minyah mentah kelapa sawit atau CPO yang diduga mencemari Sungai Air Baru di Desa Pernyah.

"Kami memanggil perusahaan untuk memastikan apakah benar perusahaan yang tersebut membuang limbah ke sungai. Kalau memang mereka yang membuang limbah cair ke sungai, apakah semua itu karena faktor kesengajaan atau kelalaian," kata Kepala DLH Mukomuko, Robin Linton di Mukomuko, Senin. 

Ia menambahkan hal itu saat rapat dengar pendapat dengan Manajer PT KAS Abdullah Sani dan stafnya di dinas tersebut.

Puluhan ikan di Sungai Air Baru di Desa Pernyahmati diduga akibat limbah cair yang berasal dari pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit (CPO) yang masuk ke sungai tersebut.

Ia mengemukakan dampak dari puluhan ikan mati di sungai yang diduga akibat limbah cair tersebut telah menyebabkan konflik di tengah masyarakat di wilayah tersebut.

Ia menyatakan, kalau memang benar perusahaan membuang limbah cair ke sungai di wilayah tersebut, maka perusahaan harus mengembalikan fungsi air di Sungai Air Baru tersebut.

Sekarang ini, ia minta kepada perusahaan tersebut untuk meredam persoalan di tengah mensyarakat. Air dari mesin broiler yang terlanjur merembes ke sungai segera ditutup.

Selain itu, perusahaan terus menerus menerus menjaga kebersihan Sungai Air Baru.

Sedangkan langkah yang akan diambil oleh pemerintah setempat dalam menyikapi masalah ini adalah dengan menunggu hasil uji laboratorium air sungai di wilayah itu.

Manajer PT KAS Abdullah Sani menyatakan pihaknya tidak menyangka kalau air untuk memadamkan janjangan kosong sawit yang terbakar yang masuk ke Sungai Air Baru mencemari sungai di wilayah tersebut.

Ia memastikan, kalau air cucian mesin boiler milik perusahaan yang telah dua tahun berdiri di wilayah itu yang masuk ke sungai tersebut selama ini tidak menyebabkan pencemaran.

Selain air cucian mesin boiler di perusahaan itu, ia mengatakan, perusahaan itu rutin menghasilkan janjangan kosong, tetapi selama ini janjangan kosong tersebut rutin diminta oleh masyarakat untuk pupuk tanaman kelapa sawit.

Namun setelah lebaran Idul Fitri tahun ini, janjangan kosong milik perusahaan itu banyak yang tidak diambil oleh masyarakat sehingga tanpa disadari janjangan kosong terbakar.

Kami memadamkan api yang membakar janjangan kosong sawit tersebut. Kemungkinan air untuk memadamkan janjangan kosong masuk ke sungai tersebut, tambahnya.

Terkait dengan solusi untuk mengatasi masalah ini, ia menyebutkan pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan perusahaan tersebut. Karena pimpinan perusahaan yang punya kewenangan untuk itu.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018