Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu menampik bahwa tidak menelantarkan jemaah calon haji gelombang ketiga setempat yang masuk asrama menjelang persiapan keberangkatan.

"Untuk jemaah kelompok terbang delapan embarkasi Sumatera Barat kedatangan bertepatan jadwal berangkatnya kelompok terbang tujuh," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Ramlan di Bengkulu, Selasa.

Kedatangan jemaah kelompok terbang delapan ini ternyata lebih awal dari jadwal, sehingga sedikit terhambat masuk asrama haji. Jemaah tersebut berjumlah 233 orang yang berasal dari Kabupaten Rejang Lebong.

"Asrama haji terbatas, aula penyambutan dan pelepasan hanya satu itu, begitu pun kamar (hanya cuma cukup untuk menampung satu kelompok terbang)," kata dia.

Jemaah kloter tujuh, lanjut Ramlan, diberangkatkan ke Bandar Udara Fatmawati Bengkulu pada pukul 21.30 WIB, Senin malam, untuk diterbangkan ke Padang, Sumatera Barat dan bergabung dengan calon haji setempat. Pada 06.55 WIB pagi Selasa, jemaah diberangkatkan ke Madinah.

 "Nah pada waktu bersamaan jemaah kloter delapan sampai, kendaraan bus kan harus keluar menuju bandara, prosesnya steril," ucapnya.

Kemenag Provinsi Bengkulu menanggapi hal tersebut oleh sebab adanya pemberitaan media setempat bahwa penyelenggara haji Bengkulu menelantarkan sejumlah jemaah.

Akibatnya lebih dari 200 calon haji memilih istirahat di Masjid Raya Baitul Izzah sebelum mendapat layanan di asrama haji.

"Sebenarnya jemaah ini shalat dulu sembari menunggu keberangkatan kloter tujuh, setelah selesai kita perailahkan masuk asrama, jadi sebenarnya tidak ada masalah," ujarnya.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018