Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko mengingatkan nelayan mewaspadai gelombang laut setinggi 3 hingga 7 meter diperkirakan terjadi selama beberapa hari ke depan.
"Gelombang laut setinggi itu diperkirakan melanda perairan laut daerah ini selama beberapa hari ke depan. gelombang setinggi membahayakan perahu dan keselamatan nelayan," kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat saat dihubungi dari Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu menindaklanjuti data prakiraan cuaca wilayah barat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang.
Berdasarkan data dari BMKG, tinggi gelombang di Samudera Hindia di barat Bengkulu berkisar tiga hingga tujuh meter begitu juga di Samudera Hindia di barat Kepulauan Mentawai.
"Data tinggi gelombang di dua wilayah perairan laut itu yang paling masuk di perairan laut di daerah itu," ujarnya.
Data dari BMKG tersebut, katanya, selanjutnya diteruskan ke ketua nelayan dan kepala desa di wilayah pesisir pantai di daerah itu.
Ia menerangkan instansi itu dalam hal ini sebatas meneruskan peringatan dari BMKG. Keputusan selanjutnya apakah nelayan akan melaut atau tidak, katanya, di tangan nelayan.
"Kami tidak bisa melarang nelayan melaut karena itu hak mereka tetapi kami sudah sampaikan peringatan terkait gelombang di perairan laut di daerah ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Gelombang laut setinggi itu diperkirakan melanda perairan laut daerah ini selama beberapa hari ke depan. gelombang setinggi membahayakan perahu dan keselamatan nelayan," kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat saat dihubungi dari Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu menindaklanjuti data prakiraan cuaca wilayah barat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang.
Berdasarkan data dari BMKG, tinggi gelombang di Samudera Hindia di barat Bengkulu berkisar tiga hingga tujuh meter begitu juga di Samudera Hindia di barat Kepulauan Mentawai.
"Data tinggi gelombang di dua wilayah perairan laut itu yang paling masuk di perairan laut di daerah itu," ujarnya.
Data dari BMKG tersebut, katanya, selanjutnya diteruskan ke ketua nelayan dan kepala desa di wilayah pesisir pantai di daerah itu.
Ia menerangkan instansi itu dalam hal ini sebatas meneruskan peringatan dari BMKG. Keputusan selanjutnya apakah nelayan akan melaut atau tidak, katanya, di tangan nelayan.
"Kami tidak bisa melarang nelayan melaut karena itu hak mereka tetapi kami sudah sampaikan peringatan terkait gelombang di perairan laut di daerah ini," ujarnya.
Editor : Riski Maruto
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018