Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Tim Densus 88 Antiteror pada Sabtu, kembali mengamankan empat orang warga Kota Bengkulu yang diduga terlibat kelompok Jamaah Ansharut Daulah.

"Ya tadi ada (personel mengamankan beberapa warga setempat), tapi kami tidak tahu lebih rinci," kata Lurah Pasar Baru Yuli Afriansyah, di Bengkulu.

Dari pantauan, empat orang yang diamankan tersebut merupakan istri, anak dan adik ipar, dari warga Pasar Baru berinisial WL yang sebelumnya telah diamankan pada Jumat (10/8).

Menurut Yuli, keluarga yang diamankan Densus 88 ini, kesehariannya berprofesi sebagai pedagang kue, untuk sosok WL sendiri terlihat normal layaknya warga lain yang terbuka kepada siapa saja.

Jumlah orang yang diamankan Densus di Bengkulu menjadi 10 orang, sebelumnya pada Jumat 10 Agustus 2018, Densus 88 Antiteror ini telah mengamankan enam orang.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno, membenarkan adanya operasi Densus 88 di Kota Bengkulu sejak Jumat dini hari.

 "Benar ada Densus 88 mengamankan orang yang terkait jaringan JAD, baru itu saja informasi yang bisa disampaikan karena operasi ini langsung Densus," ucap AKBP Sudarno.

Sebelumnya, Ketua RT Kelurahan Lingkar Timur, Kecamatan Singaran Pati, Novianto mengatakan, salah seorang warganya berinisial AS diamankan setelah shalat subuh, oleh sejumlah orang.

Namun, Novianto tidak mengetahui alasan warganya diamankan, sebab tidak ada semacam surat pemberitahuan penangkapan kepada dirinya.

"Ya sudah shalat subuh, tapi saya tidak tahu berapa orang yang menjemput, pakai mobil," ungkap Novianto.

AS sendiri lanjut Novianto, sudah tinggal selama satu tahun di Kelurahan Lingkar Timur, untuk keseharian AS bekerja sebagai buruh.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018