Medan (Antaranews Bengkulu) - Gerakan Nasional Antinarkotika Sumatera Utara meminta kepada pemerintah agar dapat mengantisipasi penyusupan narkoba yang dimasukkan ke dalam makanan.

"Modus yang dilakukan pengedar narakoba seperti ini harus dapat dicegah, sehingga tidak merugikan masyarakat," kata Ketua DPD Gerakan Nasional Antinarkotika (Granat) Sumut H Hamdani Harahap, di Medan, Senin.

Penegak hukum, menurut dia, harus menggunakan peralatan yang canggih untuk mengetahui bahwa narkoba tersebut telah dicampurkan dengan produk makanan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Kepolisian, Badan Narkotika Nasional, Bea dan Cukai serta instansi terkait lainnya, jangan sampai lengah dengan praktik yang dilakukan sindikat narkoba itu," ujar Hamdani.

Ia mengatakan, aparat penegak hukum di Tanah Air ini, harus memiliki strategi untuk mencegah narkoba yang dicampurkan dalam makanan, sehingga tidak bisa diedarkan kepada masyarakat.

Karena itu, penegak hukum harus memiliki peralatan canggih yang bisa memantau narkoba yang dimasukkan ke dalam berbagai jenis makanan dan diperjualbelikan kepada konsumen.

"Selama ini berbagai cara telah dilakukan pengedar narkoba, yakni melalui internet, berupa permen, kue bronis, dan lain sebagainya," ujar dia.

Hamdani mengingatkan, petugas keamanan agar menyita narkoba yang diseludupkan dari luar ke Indonesia, dan begitu juga peredaran narkoba di dalam negeri.

Menurutnya, Indonesia saat ini telah dikepung oleh beberapa jaringan narkoba internasional, dan mereka terus berupaya memasarkan barang yang dilarang itu ke negara ini.

Indonesia bukan hanya tujuan narkoba, namun juga sekaligus menjadi pasar yang potensial di tingkat Asia Tenggara.

"Pemerintah diharapkan jangan sampai lengah masuk narkoba tersebut ke Indonesia yang berasal dari China, Kolombia, Amerika Selatan, dan beberapa negara lainnya," kata Ketua Granat Sumut itu lagi.

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018