Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Seorang wanita lanjut usia yang hidup sebatang kara di Desa Perbo, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Kamis siang, nyaris tewas akibat rumahnya mengalami kebakaran.

Lansia malang tersebut ialah Sima atau sering dipangil Nekra (85) merupakan warga Dusun II, Desa Perbo, Kecamatan Curup Utara. Akibat kebakaran yang nyaris merenggut nyawanya itu, dirinya kini harus menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Curup, lantaran mengalami luka bakar yang cukup serius terutama dibagian kedua kaki, perut hingga ke bagian wajah.

Romi (40) tetangga korban, saat mengantar Nekra ke RSUD Curup mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Beruntung korban bisa diselamatkan warga, kendati sekujur tubuhnya sudah terbakar karena saat kejadian dia sedang terbaring sakit di atas kasur di dalam kamarnya.

"Saat itu jendela dan pintu rumahnya terkunci semua, tapi kami tahu kalau di dalam ada Nekra, jadi kami ramai-ramai mendobrak pintu belakang rumahnya. Saat kami temukan, dia masih di atas kasur yang sudah terbakar," ujarnya.

Setelah mendapati korban dan membawanya keluar, sebagian warga lainnya memadamkan api yang mulai membesar dan sejurus kemudian bisa dipadamkan, sedangkan beberapa warga lainnya langsung melarikan kroban ke RSUD Curup.

Korban sendiri kata dia, tinggal di rumahnya yang belum memiliki aliran listrik dan untuk penerangan biasa menggunakan lampu teplok dengan bahan bakar minyak tanah, sedangkan suaminya dan anak-anaknya sudah tidak ada lagi dan cuma ada cucunya yang tinggal di Kecamatan Selupu Rejang.

"Untuk bertahan hidup, korban selama ini selalu mendapat bantuan dari warga di sini. Selain itu korban juga mendapat bantuan beras Raskin serta Jamkesmas," tambah dia.

Sementara itu menurut Yanto, warga Desa Perbo lainnya, akibat kejadian yang menimpa korban ini telah menuai simpati warga Desa Perbo dan sekitarnya, hal ini terbukti dengan banyaknya warga yang mengunjunginya di rumah sakit sembari membawakan makanan dan minuman.

Sementara itu untuk anak dan cucunya, sampai sore hari belum terlihat dan masih dicari keberadaannya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018