Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - PT PLN Rayon Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, sepanjang 2018 telah kehilangan enam unit trafo karena diambil kawanan pencuri yang beroperasi di wilayah itu dengan nilai kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala Supervisor Teknik PT PLN Rayon Curup Iskandar Zulkarnain saat ditemui, Kamis, mengatakan enam unit trafo yang hilang itu terhitung sejak Januari hingga September.

Kasus terbaru terjadi pada Rabu dini hari (12/9) di wilayah Dusun Tanjung Merindu, Kecamatan Binduriang.

"Sepanjang 2018 ini sudah ada enam unit rafo milik PT PLN yang hilang karena diambil pencuri, dan kasusnya sudah kami laporkan kepada pihak kepolisian di Rejang Lebong, terbaru adalah kasus yang terjadi di Dusun Tanjung Merindu, Kecamatan Binduriang. Nilai enam trafo yang hilang ini mencapai Rp250 juta," katanya.

Adapun trafo yang hilang tersebut tambah dia, masih berfungsi dan terpasang guna mengatur tegangan listrik di setiap gardu. Jika trafo ini hilang maka arus listrik di wilayah itu akan mengalami pemadaman.

Dia menduga aksi pencurian trafo listrik ini dilakukan oleh kelompok yang sama dan profesional dengan tujuan mengambil kawat tembaga trafo, karena dari enam kasus pencurian trafo yang terjadi, dilakukan dengan cepat padahal setiap trafo ini terpasang di tiang listrik dan memiliki pengaman serta dialiri tegangan listrik.

Adapun sebaran enam trafo yang hilang dalam kurun waktu sembilan bulan ini kata Iskandar Zulkarnain berada di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Binduriang, Sindang Kelingi dan Kecamatan Sindang Dataran.

Kawanan pencuri ini pada saat menjalankan aksinya di Kecamatan Sindang Dataran sempat dipergoki warga. Mereka berjumlah empat orang dan salah seorangnya membawa senjata api yang diduga rakitan, serta mengaku sedang melakukan perbaikan listrik.

"Dari enam trafo yang hilang ini, lima di antaranya sudah diganti. Sedangkan untuk yang di Tanjung Merindu belum diganti karena masih menunggu kiriman dari pusat, untuk sementara ini 250 pelanggan di sana listriknya tidak menyala," ujarnya.

Dia berharap masyarakat di masing-masing kecamatan bisa menjaga peralatan listrik milik PLN karena barang-barang itu merupakan milik negara, jika hilang atau rusak akan sulit diganti mengingat harganya cukup mahal.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018