Mukomuko (Antaranews Bengkulu)  Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan hingga kini mayoritas nelayan pengguna alat tangkap "trawl" atau pukat harimau di daerah itu keberatan mengganti alat tangkapnya dengan yang ramah lingkungan.

"Nelayan Mukomuko ini keberatan mengganti alat tangkapnya karena masih ada nelayan di Kota Bengkulu yang menggunakan trawl,"kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Nasyyardi di Mukomuko, Minggu.

Sebanyak 137 kapal pengguna alat tangkap trawl atau pukat harimau di Kecamatan Teramang Jaya.

Ia menyatakan, dari ratusan kapal pengguna trawl milik 137 nelayan tersebut, hanya 32 nelayan yang bersedia mengganti trawl dengan alat tangkap yang ramah lingkungan.

Ia mengaku pihaknya telah mengusulkan alat tangkap pengganti trawl untuk sebanyak 32 nelayan di wilayah tersebut. 

"Hanya sebanyak 32 orang nelayan di wilayah itu yang bersedia mengganti alat tangkapnya. Jadi mereka yang kami usulkan sebagai penerima bantuan alat tangkap pengganti trawl," ujarnya pula.

Terkait dengan nelayan setempat yang tidak bersedia mengganti alat tangkapnya itu, ia mengatakan, instansinya menyerahkan keputusan selanjutnya kepada DKP provinsi setempat.

"Karena tim gabungan DKP provinsi setempat yang memiliki kewenangan menertibkan alat tangkap trawl yang beroperasi di perairan laut daerah itu," katanya. 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018