Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Bunga kibut atau bunga bangkai ukuran mungil mekar di depan Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah I Bengkulu-Lampung yang berada di Kabupaten Rejang Lebong, sejak beberapa hari belakangan.

Petugas Pelindung Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Seksi Konservasi Wilayah I, Ayu Pratidina, Kamis, mengatakan bunga kibut yang memiliki nama latin "ammorphopallus paeoniifolius" atau kerap disebut suweg oleh masyarakat Jawa itu sudah mekar sejak beberapa hari yang lalu.

"Setelah melewati fase vegetatif kemudian muncul bunga proses ini sudah berlangsung sejak sebulan ini. Bunga kibut ini jenis yang tidak dilindungi karena mudah tumbuh," ujarnya.

Bungai kibut yang mekar kali ini, kata dia, tidak sama dengan bunga kibut lainnya seperti jenis ammorphopallus titanium yang menjadi ikon Rejang Lebong, bunga ini masuk dalam keluarga talas-talasan memiliki tinggi 40 CM dan lebar kelopak 35 CM.

Pertumbuhan bunga kibut mungil ini biasanya akan mekar dalam kurun waktu satu hingga dua tahun sekali, tergantung dengan besar tidaknya umbinya serta ketersediaan asupan. Jika makanannya cukup akan memudahkan fase pertumbuhannya.

Tanaman itu sendiri, tambah dia, dapat tumbuh subur di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, dan hampir wilayah bisa tumbuh, kendati demikian bunga ini tetap saja mendapatkan ancaman perusakan karena tumbuh di kebun-kebun warga, kemudian ditebang karena dianggap hanya bunga biasa saja.

Sebelumnya pihak BKSDA setempat, kata Ayu, beberapa tahun yang lalu sengaja menanam umbi berbagai jenis bunga kibut di halaman kantor mereka dengan maksud untuk mengembangkannya serta menjadi bahan penelitian.

Sejak adanya penanaman umbi bunga kibut ini setidaknya sudah beberapa kali mekar terutama jenis ammorphopallus titanium, yang berukuran besar dan tinggi sehingga mengundang warga Kota Curup untuk datang melihatnya dari dekat serta melakukan swafoto.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018