Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kalangan pedagang perhiasan emas di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan sepinya transaksi jual beli sebagai dampak dari rendahnya harga jual komoditas pertanian di daerah itu.

"Transaksi jual beli emas saat ini cenderung sepi, karena di pengaruhi rendahnya harga jual komoditas pertanian. Alhasil, kondisi ini berdampak terhadap bisnis perhiasan," kata Yulinem Zubir, salah seorang pedagang emas di Kawasan Panorama Kota Bengkulu, Selasa.

Rendahnya harga jual komoditas pertanian tersebut tambah dia, membuat tingkat penjualan menurun drastis dan berpengaruh terhadap omzet penjualan paling tinggi Rp20-30 juta per hari.

"Jika pada tahun sebelumnya, banyak masyarakat yang membeli perhiasan emas tetapi pada tahun ini justru sebaliknya, mereka menjual emas karena ekonomi lesu," ujarnya.

Putera, pedagang emas lainnya mengakui masyarakat yang datang ke toko emas rata-rata hanya melakukan transaksi tukar tambah perhiasan maupun menjual emas, sedangkan yang membeli emas jumlahnya sangat terbatas.

Harga pasaran emas kadar 24 karat dengan tingkat kemurnian 99 persen dijual pedagang perhiasan di Kota Bengkulu, kata dia, per gramnya senilai Rp585.000. Harga emas ini mengalami kenaikan dari sebelumnya berkisar Rp575.000-580.000 per gram.

Lesunya transaksi jual beli perhiasan emas di wilayah itu menurut dia, akibat pengaruh rendahnya harga jual komoditas pertanian masyarakat Bengkulu yang sebagian besar berprofesi sebagai petani karet dan sawit. Jika harga kedua komoditas ini mahal, maka daya beli masyarakatnya akan meningkat.

"Dari emas kita bisa tahu kondisi perekonomian masyarakat. Apabila jumlah pembelian ramai, itu artinya kondisi ekonomi sedang baik. Sedangkan jika masyarakat banyak menjual emas, bahkan jumlah kunjungan cenderung sepi, itu artinya ekonomi sedang merosot," kata Putra.

Berdasarkan informasi dari sejumlah pedagang hasil bumi saat ini harga karet di Provinsi Bengkulu untuk jenis harian Rp3.500 hingga Rp4.000 per kg, sedangkan jenis mingguan dihargai Rp5.000-6.000 per kg, dan untuk harga sawit dihargai pabrik berkisar Rp1.100-1.200 per kg.

Pewarta: Sugiharto P

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018