Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Provinsi Bengkulu, mencatat realisasi investasi pelaku usaha asing di wilayah itu meningkat signifikan.


Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu, Hendri Poerwantrisno di Bengkulu, Kamis, mengatakan penanaman modal asing (PMA) sepanjang lima tahun terakhir terhitung sejak 2014 hingga semester l tahun 2018 telah mencapai 333 juta dolar AS.

"Sejak tahun 2014 hingga semester I 2018, realisasi investasi PMA di Bengkulu mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Realisasi pemodal asing mencapai 333 juta dolar dengan jumlah 226 proyek," ujarnya.

Rincian realisasi investasi asing dalam lima tahun di Bengkulu kata dia, bisa dilihat pada 2014 yang tercatat mencapai 17,6 juta dollar dari total 25 proyek, kemudian 2015 sebesar 20,5 juta dolar dari total 33 proyek, 2016 berjumlah 55,6 juta dolar dengan total 59 proyek, dan tahun 2017 realisasi investasi mencapai 138 juta dolar dengan jumlah total 70 proyek.


"Untuk semester I 2018 ini, nilai realisasi pemodal asing baru mencapai 101 juta dolar dengan jumlah 39 proyek," imbuhnya. 


Para investor asing yang menanamkan modalnya di Bengkulu kebanyakan berusaha pada bidang pertambangan, perkebunan, energi listrik, industri makanan, farmasi hingga hotel dan restoran.


Sedangkan negara-negara yang menanamkan investasi itu tambah dia, dengan nominal terbesar berasal dari Hongkong, Jepang, Inggris, Belgia hingga Kepulauan Virgin Britania Raya.


Sementara itu sebaran lokasi proyek PMA dalam lima tahun ini diantaranya di Kota Bengkulu dengan nilai mencapai 130,5 juta dolar, Kabupaten Mukomuko sebesar 87,5 juta dolar, Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 48,2 juta dolar, dan Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar 28,6 juta dolar.

"Meningkatnya realisasi modal asing disebabkan karena investor mulai melirik Bengkulu sebagai wilayah investasi baru yang tidak hanya memiliki sumber daya, melainkan juga memiliki kepastian hukum," tambah dia.

Pewarta: Sugiharto P

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018