"Ini menjadi angka normalisasi inflasi Bengkulu yang sebelumnya angkanya cukup tinggi pada Februari. Kini inflasi Bengkulu secara tahunan tercatat pada angka 3,56 persen (yoy)," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Bengkulu, Senin.
Komoditas cabai merah, tomat serta tiket angkutan udara mengalami deflasi pada Maret dengan rentang angka 0,01 hingga 0,26 persen.
"Ini mendorong inflasi Bengkulu ke angka yang lebih rendah pada Maret ini. Semoga kondisi ini dapat berlanjut dan inflasi Bengkulu tetap berada di rentang target nasional 2,5 plus minus 1 persen," kata dia.
Win Rizal mengatakan masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan fluktuasi angka inflasi selama angkanya tidak mengalami lonjakan yang signifikan.
"Kenaikan inflasi itu biasa, artinya tingkat konsumsi masyarakat meningkat. Asal tidak naik tinggi, kalau naik terlalu tinggi itu yang membebani masyarakat," kata dia.
Sementara, inflasi Provinsi Bengkulu masih berada pada rentang target nasional. Bengkulu mencatatkan inflasi 3,56 persen untuk inflasi tahun ke tahun.
Bahkan kalau melihat angka sepanjang 2024 yakni inflasi tahun berjalan, provinsi berjuluk Bumi Rafflesia tersebut Inflasi hingga Maret 2024 ini berada pada 1,16 persen (ytd)
Artinya, inflasi Bengkulu malah berada lebih rendah dari batas bawah target inflasi nasional yang batas bawahnya 1,5 persen.