Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menyebutkan bahwa realisasi imunisasi Measle-Rubella hingga pertengahan Oktober 2018 ini sudah mencapai 53,56 persen.

“Kita akan terus lakukan imunisasi MR ini hingga target minimal yang telah ditentukan tercapai, yakni sebesar 95 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Susilawaty, di Bengkulu, Jumat.

Untuk memenuhi target tersebut, pihak dinas kesehatan terus menggalakkan imunisasi in lewat pos pelayanan terpadu serta mendatangi sekolah-sekolah.

Namun yang paling penting lagi selain imunisasi menurut dia, yakni pemahaman orang tua soal perlunya imunisasi MR bagi balita dan remaja yang berumur di bawah 15 tahun.

"Kita terus sosialisasikan, membuka wawasan masyarakat bahwa imunisasi ini penting untuk mencegah terkena campak dan rubella, dalam setiap kesempatan terus kita masyarakatkan," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bengkulu mulai melanjutkan proses imunisasi Measle-Rubella (MR) setelah mendapat kepastian status pemberian vaksin sesuai fatwa MUI.

“Penggunaan vaksin MR produk dari Serum Institute of India, pada saat ini, dibolehkan (mubah), jadi bisa terus kita lanjutkan setelah ada fatwa ini," tutur Susilawaty.

Menurut dia, pada prinsipnya pemberian imunisasi sudah mengikuti aturan yang berlaku, dan fatwa MUI menjadi pelengkap status vaksin sebagai pertimbangan keagamaan.

Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa Nomor 33 Tahun 2018 tentang penggunaan vaksin measless dan rubella (MR) untuk imunisasi.

MUI berfatwa penggunaan vaksin yang diimpor dari Serum Institute of India ini hukumnya mubah meskipun mengandung babi.

Ada beberapa alasan MUI membolehkan imunisasi MR ini, seperti, adanya kondisi keterpaksaan (darurat syar’iyyah), atau belum ditemukan vaksin MR yang menggunakan unsur halal.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018