Pekalongan, (ANTARA Bengkulu) - Warga Kelurahan Krapyak Lor dan Krapyak Kidul, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyiapkan sebanyak 750 kilogram beras ketan untuk pembuatan lopis raksasa.
         
Ketua panitia pembuatan lopis raksasa Kelurahan Krapyak Lor, Iwan Sutrisno, di Pekalongan, Kamis, mengatakan, lopis raksasa tersebut akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu seberat 400 kilogram dan 350 kilogram.
         
"Lopis raksasa ini sedang dalam proses pembuatan. Rencananya, lopis raksasa ini akan dipotong oleh Wali kota dan Wakil Wali kota pada acara perayaan Syawalan Ketupat, Minggu (26/8) di Krapyak Lor Gang 1 dan Krapyak Kidul," katanya.
         
Menurut dia, pembuatan lopis raksasa telah menghabiskan bahan baku beras ketan seberat 400 kilogram beras ketan, 200 ujung daun pisang, beberapa lembar daun pandan, dan sekitar dua kubik air.
         
Bahan-bahan dasar sebanyak itu, katanya, nantinya akan menghasilkan sebuah lopis raksasa berukuran tinggi 170 Cm dan diameter 70 Cm, serta dengan berat diperkirakan 1,2 ton.
         
"Yang jelas, pembuatan lopis raksasa pada Lebaran 2012 ini akan lebih besar dibanding tahun sebelumnya seberat 300 kilogram beras ketan," katanya.
         
Ia mengatakan, pembuatan lopis raksasa tersebut menghabiskan dana sekitar Rp10 juta yang berasal dari bantuan Pemkot Pekalongan, swadaya masyarakat, para donatur, serta sejumlah sponsor.      
    
"Dana bantuan berasal dari Pemkot Pekalongan sebesar Rp5 juta sedangkan sisanya dari pihak lainnya," katanya.
         
Menurut dia, proses pembuatan lopis raksasa ini sudah dimulai sejak Senin (21/8) dan diharapkan sudah matang pada Jumat (24/8) malam.
         
"Proses pembuatan lopis raksasa ini memang cukup rumit dan memakan waktu cukup lama. Semula beras ketan direbus setengah matang menggunakan sejumlah dandang berukuran kecil dan setelah itu ditumbuk lebih halus serta disatukan ke dalam dandang (cetakan lopis) berukuran besar dan ditutup," katanya.
         
Ia menambahkan, untuk merebus lopis ini harus menggunakan kayu bakar dan nyala api tidak boleh padam selama 24 jam.
         
"Sedangkan, proses pengangkatan lopis akan menggunakan bantuan alat berat khusus. "Nanti akan dikerek atau dikatrol karena ukurannya yang besar dan berat," katanya. (ant)

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012