Bandarlampung (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 91 PO bus antar-kota dalam provinsi (AKDP) di Lampung dinyatakan melakukan pelanggaran tarif selama berlangsung musim angkutan Lebaran 2012.

"Bus-bus itu terjaring dalam sebuah razia tim siluman angkutan darat yang berlangsung selama seminggu sebelum Lebaran," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Albar Hasan Tanjung, di Bandarlampung, Senin.

Tim tersebut menurutnya, sebanyak 10 orang yang langsung turun ke lapangan menaiki bus-bus kelas ekonomi yang tersebar di sejumlah titik.

"Selain melakukan pelanggaran tarif, PO tersebut juga dinyatakan tidak memiliki kelengkapan administrasi, surat izin kendaraan tersebut telah habis masa berlakunya," ujarnya.

Pihaknya telah mengimbau pada masyarakat untuk berperan aktif melaporkan setiap pelanggaran tersebut, agar dapat diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, salah satu penumpang dari Terminal Rajabasa, Yadi (46) mengaku telah membayar tarif angkutan tiga kali lipat dari tarif normal.

"Sudah biasa, setiap Lebaran pasti tarif angkutan naik lebih tinggi dari tarif biasanya," kata Yadi.

Bahkan ia sempat dioper-oper pindah bus Bakauheni-Rajabasa dari yang ber-AC ke bus biasa.

"Kemarin malah bus AC nya sempat mogok dan ada satu keluarga ketinggalan di terminal Rajabasa, padahal anaknya yang masih kecil sudah ikut bus ke Pelabuhan Bakauheni," ujarnya.

Ia pun merasakan sebagai salah satu penumpang yang dipaksa atau ditarik-tarik naik bus oleh awak bus tertentu.

"Kejadian itu persis di depan polisi dan petugas Dinas Perhubungan, tapi ya aparat juga diam saja melihat ada awak bus yang berperilaku demikian," katanya.

Ia menuturkan, seperti ada sebuah kesepakatan bahwa aturan tersebut memang lazim dilanggar oleh semua pihak.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Lampung mengakui kegagalannya dalam mengkoordinir dan menertibkan masyarakat saat pelaksanaan Lebaran 2012.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Albar Hasan Tanjung juga menyebutkan indikator kegagalan tersebut terlihat masih terdapat korban kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran, bahkan dalam kecelakaan tersebut 36 diantaranya meninggal dunia.

"Selain itu, prediksi kenaikan arus penumpang yang menggunakan sepeda motor meningkat pesat, semuanya di luar dugaan kita," kata Albar Hasan Tanjung.

Ia menuturkan, kecelakaan lalu lintas di jalan raya lebih disebabkan karena kelalaian pengguna kendaraan itu sendiri. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012