Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu membatalkan sejumlah kegiatan perayaan tahun baru 2019 yang rencananya akan digelar di pesisir Pantai Panjang Kota Bengkulu. 

Kepala Dinas Komunikasi Informasi Provinsi Bengkulu, Eddy Prawisnu di Bengkulu, Senin, menyampaikan bahwa beberapa kegiatan perayaan dipindahkan lokasinya dan ada yang direvisi modelnya. 

"Ada imbauan dari pemerintah pusat agar tak menyelenggarakan kegiatan di pinggir pantai, oleh karena itu kita pindahkan sebagian kegiatan ke gedung daerah Bengkulu," kata dia. 

Untuk kegiatan lainnya seperti kesenian dan kebudayaan dipindahkan ke pelataran salah satu media massa lokal di Bengkulu. 

"Yang di gedung daerah kita menggelar doa bersama menyambut tahun yang baru. Kita berharap sepanjang 2019 nanti Bengkulu mendapatkan yang terbaik," ucap Eddy. 

Pemindahan kegiatan perayaan lanjutnya juga demi mengantisipasi kerugian yang besar, karena bencana bisa terjadi kapan saja. Hal itu berkaca dari sejumlah daerah yang ditimpa bencana gempa maupun tsunami. 

Seperti di Palu, tsunami terjadi saat adanya festival di pesisir pantai, hal tersebut tentunya membuat korban jiwa akibat bencana menjadi lebih banyak. Tak jauh berbeda, tsunami Lampung dan Banten juga terjadi saat pesisir pantai juga banyak pengunjung dan kegiatan. 

Oleh karena itu daerah yang dikenal dengan Bumi Raflesia harus lebih waspada lagi, apalagi dalam dua bulan terakhir sudah beberapa kali diguncang gempa bumi, meski tak berpotensi tsunami. Terakhir gempa sekuat 5,7 SR menggoyang Bengkulu pada sore Minggu (30/12), pukul 15.39 WIB. 

"Kita berharap itu tak terjadi di Bengkulu, sebagai langkah antisipasi lebih baik kita menggelar kegiatan tidak di pantai," tuturnya.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018