Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikutura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu saat ini tengah mengembangkan wisata perkebunan kopi seluas hampir 50 ribu hektare guna melengkapi keberagaman destinasi tujuan wisata lainnya di wilayah itu.

"Ada dua kabupaten yang menjadi fokus pengembangan, yaitu Kepahiang dan Rejang Lebong. Kedua daerah itu dipilih karena mempunyai lahan perkebunan kopi yang sangat luas," kata Kepala Bidang Perkebunan TPHP Provinsi Bengkulu, Rasmawan saat diwawancarai di Bengkulu, Selasa.

Menurutnya, wisata kebun kopi sangat cocok dikembangkan mengingat besarnya potensi serta kondisi geografis dan juga iklim yang sangat mendukung.

Kabupaten Kepahiang memiliki hamparan perkebunan kopi seluas 24 ribu hektare dan Kabupaten Rejang Lebong terdapat mempunyai 21 ribu hektare perkebunan kopi. Kedua daerah itu terkenal sebagai kawasan sentra produksi kopi di Bengkulu. 

Rasmawan menjelaskan, pengembangan agrowisata perkebunan kopi akan memberikan sensasi dan alternatif baru berwisata bagi para wisatawan  yang berkunjung ke Bengkulu, baik domestik maupun mancanegara.

"Program ini sekaligus untuk menyukseskan agenda pariwisata Wonderful Bengkulu pada 2020 mendatang. Di lokasi itu, wisatawan dapat berinteraksi dengan petani, memproses kopi hingga meminum seduhan kopi langsung di perkebunan," ujarnya.

Kawasan agrowisata kebun kopi itu, lanjut Rasmawan, berada tepat di kawasan Bukit Kabah dan memiliki sejumlah spot air terjun yang menawarkan keindahan panorama alam.

"Wisatawan tidak hanya dimanjakan oleh kopi, namun juga Bukit Kabah vulkanik dan air terjun. Kami berharap dengan adanya wisata kebun kopi dapat membuat wisatawan betah berlama-lama di Bengkulu," ucapnya.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019