Jayapura (ANTARA Bengkulu) - Kepala Balai Arkeologi Jayapura wilayah Papua dan Papua Barat, M Irvan Mahmud, M,Si mengatakan sejak 1994 hingga 2012 pihaknya telah menemukan 200 lebih berbagai macam benda prasejarah dan bersejarah di wilayah itu.

"Balai Arkeologi Jayapura telah menemukan 200 lebih benda-benda prasejarah dan bersejarah di berbagai daerah di Papua dan Papua Barat," kata M Irvan ketika ditemuai ANTARA Jayapura di ruang kerjanya, Kamis.

Dikatakanya, Balai Arkeologi Jayapura yang berdiri sejak 1992 dan memiliki 20-an pegawai sudah puluhan kali melakukan penelitian, ekskavasi (penggalian) dan explorasi benda-benda prasejarah dan bersejarah di berbagai kampung/kelurahan/desa, distrik (kecamatan) disejumlah kabupaten/kota yang ada di Papua dan Papua Barat.

"Kami telah puluhan kali melakukan penelitian, penggalian, explorasi, seminar dan lain-lain terkait benda-benda prasejarah dan bersejarah di tanah Papua," katanya.

Terkait benda-benda prasejarah dan bersejarah, M Irvan katakan, belum ada penelitian/penemuan yang monumental ataupun menggemaparkan dunia tetapi penelitian/penemuan benda-benda unik dan berciri khas Papua dengan pengaruh budaya Austronesia dan Asia termasuk masa kolonial paling banyak ditemukan.

Seperti penelitian potensi arkeologi di kampung Skow Yambe distrik Muara Tami Kota Jayapura pada 1994 di lokasi situs Gua Tei dimana pihaknya menemukan fragmen gerabah polos dan gerabah dengan motif hias. Penelitian religi masa lampau etnik di kabupaten Biak bertempat di desa Urfu dan desa Makmakerbo pada 2006 yang dilakukan di situs gua Padwa, gua Kufrai, dan situ gua Yembuken.

Kemudian penelitian prasejarah di beberapa kampung pesisir kawasan danau Sentani pada 2010 dan 2011 yang menemukan sejumlah fragmen gerabah hias, gerabah polos, manik-manik, molusca, arang, tulang binatang, tulang manusia, calon alat batu yang menandakan dan berpotensial mengungkapkan peradaban manusia disekitar itu.

Lalu pada 2012, Balai Arkelogi Jayapura sudah melakukan penelitian di delapan daerah dan menemukan 25 macam benda prasejarah dan bersejarah.

"Banyak penemuan benda-benda prasejarah dan bersejarah lewat penelitian, ekskavasi dan explorasi yang kami lakukan. Dan kalau boleh dikatakan bahwa di Papua masih banyak benda-benda unik yang harus diteliti secara baik," katanya.

"Berbagai macam benda seperti kapak batu, tulang binatang, gerabah, lukisan dinding di gua dan penemuan benda lainya semasa kolonial bisa menceritakan dan mencerminkan budaya manusia di Papua saat itu," lanjutnya.

Pria asal Makasar yang telah empat tahun bertugas di Papua itu sampaikan, saat ini data-data tentang Arkeologi di Papua baru mencapai 70 persen, dan pada 2013/2014 pihaknya akan meningkatkan hingga 80 persen.

"Kami masih akan melakukan banyak penelitian tetapi terkendala dengan masalah kondisi geografis dan topografis Papua. Dan tahun depan kami akan lakukan penelitian di Dogiyai, Mamberamo, Jayawijaya, Paniai dan sejumlah daerah lainya di Papua Barat," katanya. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012