Mexico City (Antaranews Bengkulu) - Jasad seorang wartawan ditemukan pada Senin, sehingga menambah daftar panjang wartawan yang menjadi korban kekerasan di negara Meksiko.
Jenazah Rafael Murua Manriquez, 34 tahun, ditemukan Ahad siang di tepi jalan antara kota Santa Rosalia dan San Ignacio di negara bagian Baja California Sur, kata kantor jaksa dalam pernyataan.
Luka-luka tampak di bagian dada jasad Murua, kata jaksa negara, tanpa memberikan perincian mengenai luka-luka tersebut.
Menurut kelompok advokasi Article 19, Murua adalah direktur stasiun radio komunitas di negara bagian itu dan mengelola program perlindungan bagi para wartawan yang berisiko sejak 2017.
Tercatat sudah dua wartawan termasuk Murua yang dibunuh sejak Presiden Andres Manuel Lopez Obrador naik ke tampuk kekuasaan pada 1 Desember.
Article 19, yang membela kebebasan menyatakan pendapat dan akses kepada infromasi, telah mendokumentasikan pembunuhan 122 wartawan di Meksiko sejak 2000. Pembunuhan di Meksiko naik sepertiga menjadi lebih 33.000 tahun lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Jenazah Rafael Murua Manriquez, 34 tahun, ditemukan Ahad siang di tepi jalan antara kota Santa Rosalia dan San Ignacio di negara bagian Baja California Sur, kata kantor jaksa dalam pernyataan.
Luka-luka tampak di bagian dada jasad Murua, kata jaksa negara, tanpa memberikan perincian mengenai luka-luka tersebut.
Menurut kelompok advokasi Article 19, Murua adalah direktur stasiun radio komunitas di negara bagian itu dan mengelola program perlindungan bagi para wartawan yang berisiko sejak 2017.
Tercatat sudah dua wartawan termasuk Murua yang dibunuh sejak Presiden Andres Manuel Lopez Obrador naik ke tampuk kekuasaan pada 1 Desember.
Article 19, yang membela kebebasan menyatakan pendapat dan akses kepada infromasi, telah mendokumentasikan pembunuhan 122 wartawan di Meksiko sejak 2000. Pembunuhan di Meksiko naik sepertiga menjadi lebih 33.000 tahun lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019