Jakarta (Antaranews Bengkulu) - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan ke depan kesehatan jiwa menjadi salah satu fokus programnya.

"Hadirnya National Institute for Mental Health yang diamanatkan oleh Undang-Undang Kesehatan Jiwa," kata cawapres, Sandiaga Salahuddin Uno di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.

Dijelaskannya bahwa soal kesehatan jiwa sudah diamanatkan, namun sampai saat ini belum ada.

Dia mengatakan bahwa dulu merancang rumah sakit kesehatan jiwa, dan saat ini diteruskan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang dirancang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Duren Sawit untuk jadi pusat kesehatan jiwa di Jakarta.

Saat ini di Jakarta diperkirakan ada 20 persen yang terindikasi gangguan jiwa baik itu ringan sampai berat.

Menurutnya ini salah satu masalah di bawah permukaan yang belum tersentuh, jangan sampai nanti ditemukan puncak es dari kesehatan jiwa dan ini yang harus diselesaikan

"Kita bisa identifikasi secara dini potensi masyarakat yang terganggu dari kejiwaannya, sehingga bisa diberi solusi secara preventif," kata mantan Wagub DKI.

Namun masalah kesehatan jiwa, salah satu faktor yang mempengaruhi oleh ekonomi, maka menurutnya ekonomi harus diperbaiki.

"Kalau mereka punya lapangan kerja, penghasilan, keluarga yang mengayomi dan pemerintah yang pantau kesehatan jiwa, Insya Allah itu bisa kita tangani dengan sistem yang komprehensif," kata Sandiaga.

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019