Pacitan (ANTARA Bengkulu) - Kepolisian Resor Pacitan, Jawa Timur, menetapkan sembilan orang sopir pengangkut 60 imigran gelap asal Timur Tengah sebagai tersangka dengan tuduhan membantu upaya penyelundupan warga asing dengan tujuan Pulau Christmas, Australia.
Kapolres Pacitan, AKBP Agung Budijono, Sabtu mengatakan, sembilan sopir yang tertangkap tangan di kompleks Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan dan jalan raya Kecamatan Donorojo itu semuanya berasal dari Jawa Timur.
"Satu orang berasal dari Pacitan, delapan lainnya dari Surabaya," kata Kapolres kepada wartawan.
Disebutkan, dari sembilan orang sopir yang kini ditahan di ruang tahanan Mapolres Pacitan itu, satu orang sopir di antaranya sempat berusaha kabur namun berhasil ditangkap kembali oleh polisi.
Agung mengatakan pihaknya masih menyelidiki apakah jaringan penyelundupan imigran melalui Pacitan kali ini merupakan jaringan lama yang pernah melakukan tindak pidana serupa di tahun sebelumnya, termasuk upaya penyelundupan manusia perahu yang berhasil digagalkan polisi pada tahun 2010 dan 2011.
Sebelumnya, pada 29 Maret 2010, 47 orang imigran gelap asal Iran ditangkap di perairan pantai Kecamatan Sudimoro.
Upaya penyelundupan warga asing asal Timur Tengah kembali bisa digagalkan polisi pada 22 Maret 2011. Saat itu, 36 imigran asal Iran diamankan saat transit di Pantai Watukarung, Kecamatan Pringkuku.
Hanya 20 orang yang berhasil ditangkap sementara 16 orang lainnya kabur.
Dua warga negara Indonesia yang membantu penyelundupan imigran 2011 lalu itu sudah diadili di Pengadilan Negeri Pacitan yakni sopir dan pemandu.
Sukses polisi menggagalkan upaya penyelundupan manusia perahu kembali dilakukan, Jumat (7/9) dinihari. Dalam operasi penggerebekan itu, 60 imigran gelap asal Timur Tengah ditangkap Kepolisian Resor Pacitan di dua tempat terpisah.
Sebanyak 33 imigran diamankan saat transit di PPP Tamperan, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan. Sedangkan 27 lainnya ditangkap di jalur darat perbatasan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dengan Kecamatan Donorojo, Pacitan.
Dari 60 imigran, sebanyak 51 orang merupakan warga negara Irak, lima orang warga negara Kuwait, dan empat lainnya warga negara Iran. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Kapolres Pacitan, AKBP Agung Budijono, Sabtu mengatakan, sembilan sopir yang tertangkap tangan di kompleks Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan dan jalan raya Kecamatan Donorojo itu semuanya berasal dari Jawa Timur.
"Satu orang berasal dari Pacitan, delapan lainnya dari Surabaya," kata Kapolres kepada wartawan.
Disebutkan, dari sembilan orang sopir yang kini ditahan di ruang tahanan Mapolres Pacitan itu, satu orang sopir di antaranya sempat berusaha kabur namun berhasil ditangkap kembali oleh polisi.
Agung mengatakan pihaknya masih menyelidiki apakah jaringan penyelundupan imigran melalui Pacitan kali ini merupakan jaringan lama yang pernah melakukan tindak pidana serupa di tahun sebelumnya, termasuk upaya penyelundupan manusia perahu yang berhasil digagalkan polisi pada tahun 2010 dan 2011.
Sebelumnya, pada 29 Maret 2010, 47 orang imigran gelap asal Iran ditangkap di perairan pantai Kecamatan Sudimoro.
Upaya penyelundupan warga asing asal Timur Tengah kembali bisa digagalkan polisi pada 22 Maret 2011. Saat itu, 36 imigran asal Iran diamankan saat transit di Pantai Watukarung, Kecamatan Pringkuku.
Hanya 20 orang yang berhasil ditangkap sementara 16 orang lainnya kabur.
Dua warga negara Indonesia yang membantu penyelundupan imigran 2011 lalu itu sudah diadili di Pengadilan Negeri Pacitan yakni sopir dan pemandu.
Sukses polisi menggagalkan upaya penyelundupan manusia perahu kembali dilakukan, Jumat (7/9) dinihari. Dalam operasi penggerebekan itu, 60 imigran gelap asal Timur Tengah ditangkap Kepolisian Resor Pacitan di dua tempat terpisah.
Sebanyak 33 imigran diamankan saat transit di PPP Tamperan, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan. Sedangkan 27 lainnya ditangkap di jalur darat perbatasan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dengan Kecamatan Donorojo, Pacitan.
Dari 60 imigran, sebanyak 51 orang merupakan warga negara Irak, lima orang warga negara Kuwait, dan empat lainnya warga negara Iran. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012