Benghazi, Libya (ANTARA/AFP) - Duta Besar Amerika Serikat  untuk Libya dan tiga warga AS lainnya tewas sesudah kerumunan massa yang marah atas film mengejek Islam, menyerbu konsulat negara adidaya itu di Benghazi, Selasa.

Pejabat Libya dan Amerika Serikat mengatakan hal tersebut pada Rabu.

Presiden Barack Obama segera memerintahkan peningkatan keamanan di kantor diplomatik Amerika Serikat di seluruh dunia, sementara mengecam serangan mematikan pada Selasa itu di Benghazi, kubu garis keras di Libya timur.

"Saya sangat mengutuk serangan keterlaluan atas sarana diplomatik kami di Benghazi, yang merenggut nyawa empat orang Amerika Serikat, termasuk Duta Besar Chris Stevens," kata Obama dalam pernyataan Gedung Putih.

"Saya mengarahkan pemerintah memberi semua sumber diperlukan untuk mendukung keamanan anggota kami di Libya dan meningkatkan keamanan di kantor diplomatik kami di seluruh dunia," tambahnya.

Stevens, pejabat karir di dinas luar negeri Amerika Serikat, berada di negara itu kurang dari empat bulan setelah memegang jabatannya di ibukota Tripoli pada Mei.

Saksi menyatakan ia tewas ketika pengunjukrasa marah pada Selasa malam menyerang konsulat itu dengan granat roket sebelum menjarah dan membakar bangunan tersebut.

Sumber keamanan di Benghazi -rahim pemberontakan 2011, yang menggulingkan pemimpin Libya Moammar Gaddafi- mengatakan menduga duta itu mungkin telah tercekik akibat keracunan karbon monoksida.

Serangan Benghazi itu terjadi hanya beberapa jam setelah pengunjukrasa menyerbu kedutaan Amerika Serikat di Kairo dalam gerakan serupa terhadap video Internet amatir buatan Amerika Serikat.

Cuplikan film di tengah masalah itu dilansir di Internet dan saluran satelit swasta menunjukkannya.

Film anggaran rendah itu, "Kesucian Muslim", tempat aktor dengan logat kental Amerika Serikat, menggambarkan Muslim tidak bermoral dan memuja kekerasan.

Film itu mengolok-olok Nabi Muhammad dan menyentuh tema pedofilia dan homoseksualitas, sementara menunjukkan ia tidur dengan wanita, berbicara tentang membunuh anak-anak dan mengacu pada keledai sebagai "binatang Muslim pertama".

Film itu dibuat orang Amerika-Israel Sam Bacile, kata "Wall Street Journal", tapi media Mesir menyatakan beberapa orang Koptik Mesir tinggal di Amerika Serikat terlibat dalam pembuatannya.

Film itu diiklankan pastor bermasalah Florida Terry Jones, yang menuai unjukrasa pada masa lalu akibat membakar Alquran dan dengan keras menentang pembangunan mesjid di dekat Ground Zero di New York.

Abdelmonoem Horr, juru bicara badan keamanan kementerian dalam negeri Libya, pada Selasa menyatakan granat roket ditembakkan ke konsulat itu dari peternakan di dekatnya.

Saksi menyatakan penyerang merobek bendera Amerika Serikat, kemudian menjarah konsulat itu sebelum membakarnya pada ulang tahun kesebelas serangan 11 September atas negara adidaya tersebut.

"Puluhan pengunjukrasa menyerang konsulat itu dan membakarnya," kata penduduk Benghazi, yang hanya menyebut namanya Omar, dengan menambahkan bahwa ia melihat api dan mendengar tembakan di sekitarnya.

Saksi lain warga Libya menyatakan kelompok bersenjata, termasuk anggota Salafi, menutup jalan menuju konsulat itu.

Unjurasa keras itu sangat dikecam Kongres Nasional Umum Libya, yang dalam pernyataannya mengungkapkan kemarahan pada serangan malang terhadap konsulat Amerika Serikat di Benghazi.

Kejadian di Libya itu muncul setelah ribuan pengunjukrasa Mesir pada Selasa merobek bendera Amerika Serikat di kedutaan besar negara adidaya itu di Kairo dan menggantinya dengan bendera hitam Islam, mirip dengan yang dipasang beberapa kelompok keras.

Hampir 3.000 pengunjukrasa, sebagian besar pendukung garis keras gerakan Salafi, berkumpul di kedutaan itu mengecam film dibuat di Amerika Serikat tersebut.

Belasan orang memanjat dinding kedutaan itu dan salah satu dari mereka merobek bendera Amerika Serikat, menggantikannya dengan yang hitam bertuliskan pengakuan keimanan Muslim, "Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah".

Polisi Mesir turun tangan tanpa kekerasan dan membujuk penyusup itu turun. Kerumunan itu kemudian bubar, meninggalkan hanya beberapa ratus pengunjukrasa di luar kedutaan itu, kata saksi.

Pejabat keamanan Mesir pada Rabu menyatakan keamanan ditingkatkan di daerah sekitar kedutaan Amerika Serikat di Kairo menyusul unjukrasa tersebut.

Pegiat Koptik menyatakan akan menggelar kesiagaan pada Rabu sebagai unjukrasa terhadap film tersebut.

Benghazi mengalami gelombang kekerasan dalam beberapa bulan belakangan, termasuk serangan terhadap kepentingan Barat, pemboman gedung tentara dan pembunuhan petugas keamanan dan tentara.

Menteri Dalam Negeri Fawzi Abdelali memperingatkan bahwa sejumlah pegaris keras menjadi kekuatan besar di Libya, baik dari segi jumlah maupun persenjataan. (ant)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012