Bengkulu, (ANTARA Bengkulu) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan keberadaan pelabuhan samudera di pantai barat Sumatera harus diperkuat untuk mengantisipasi padatnya aktivitas di Selat Malaka.

"Ada tiga pelabuhan samudera yakni di Meulaboh, Teluk Bayur, dan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu," katanya di Bengkulu.

Ia mengatakan pelabuhan di pantai barat Sumatera memiliki prospek sebagai lintasan menuju India dan Timur Tengah.

Pelabuhan Meulaboh Aceh yang terkena tsunami pada 2004 kata dia sudah diperbaiki pemerintah. Sementara Pelabuhan Teluk Bayur Sumatra Barat merupakan pelabuhan yang padat sehingga peran Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu perlu diperkuat.

"Perbaikan infrastruktur Pelabuhan Pulau Baai perlu ditingkatkan, terutama masalah sedimentasi yang belum tuntas hingga saat ini," katanya.

Menurutnya, saat masih menjabat Menteri Perhubungan pada 2004 hingga saat ini, persoalan alur Pelabuhan Pulau Baai belum tuntas sehingga perlu teknik lain untuk mengoptimalkan pelabuhan itu.

"Pemecah gelombang yang perlu diperpanjang karena pengerukan setiap tahun membutuhkan biaya tinggi," tambahnya.

Pengembangan kapasitas Pelabuhan Pulau Baai akan menjadi salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu terutama sebagai pintu ekspor dan impor.

Sebelumnya Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan jika persoalan pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai dapat diatasi maka sektor jasa kepelabuhanan dapat ditingkatkan.

"Apalagi kalau jalan bebas hambatan Bengkulu-Lubuk Linggau sudah dibangun maka jarak singkat dengan beberapa kabupaten di Provinsi Sumatra Selatan akan meningkatkan fungsi jasa pelabuhan," katanya.

Selain merencanakan pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 172 kilometer, Bengkulu juga merencanakan pembangunan rel kereta api dari Pelabuhan Pulau Baai ke Muara Enim Sumatra Selatan.

Transportasi khusus untuk angkutan barang seperti hasil perkebunan dan tambang tersebut juga akan meningkatkan fungsi Pelabuhan Pulau Baai.

Saat ini kedalaman alur Pelabuhan Pulau Baai 10 meter Low Water Springs (LWS) dengan bobot kapal yang dapat masuk ke kolam pelabuhan mencapai 40.000 ton.

Pengerukan rutin untuk menjaga kedalaman alur dilaksanakan oleh PT Pelindo II Bengkulu. (rni)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012