Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan ketersediaan bahan pangan pokok aman menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H.
“Dalam rangka menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H, pemerintah terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholders untuk memastikan ketersediaan pangan pokok bagi masyarakat,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat.
Saat ini, meski secara keseluruhan bahan makanan mengalami deflasi, ketersediaan beberapa komoditas strategis lain akan terus dimonitor di masyarakat, antara lain komoditas minyak goreng, kedelai, daging sapi, bawang merah dan cabe merah.
Apabila terdapat daerah yang mengalami defisit salah satu bahan pangan, BUMN di bidang perhubungan dan transportasi, khususnya yang masuk dalam jaringan tol laut, akan dioptimalkan untuk menjamin kelancaran distribusi bahan pangan tersebut.
Terkait minyak goreng, pemerintah telah mengatur harga keekonomian untuk minyak goreng sawit (MGS) kemasan di pasar modern dan harga Rp14.000,00/liter untuk MGS curah di pasar tradisional.
Selain memberikan subsidi dalam penyediaan MGS curah, pemerintah juga melakukan koordinasi dengan produsen guna menjamin ketersediaan minyak goreng di pasar.
Pemerintah juga telah menugaskan Perum Bulog untuk membantu perajin tahu dan tempe membeli kedelai dengan harga Rp11 ribu per kilogram sehingga masyarakat tetap dapat menikmatinya dengan harga murah.
Untuk komoditas daging sapi, pemerintah telah mendorong pelaku industri maupun Perum Bulog untuk mempercepat penyediaan daging sapi guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalani bulan puasa dan perayaan Idul Fitri.
Daging kerbau juga disiapkan sebagai penyangga ketersediaan kebutuhan protein hewani, juga alternatif protein lain melalui daging ikan ataupun ayam.
“Pemerintah terus berkomitmen tinggi untuk memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat, khususnya dalam memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H. Kolaborasi berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan agar pangan tersedia di masyarakat,” pungkasnya.