London (ANTARA/AFP) - Wasit Liga Utama Inggris Mark Halsey melapor pada Polisi Manchester atas dua penghinaan lewat twitter setelah ia memimpin pertandingan Minggu malam antara Liverpool lawan Manchester United.
Halsey menerima pesan hinaan itu, yang menyebut-nyebut tentang sakit kanker lehernya, setelah ia memimpin pertandingan yang dimenangi United 2-1 di Anfield, ketika ia mengeluarkan pemain Liverpool, Jonjo Shelvey.
Dua pesan twitter dari orang pendukung Liverpool yang sedang kesal itu, seperti mengutuk kepemimpinan wasit itu dalam pertandingan.
Satu pesan twitter yang mengaku dari seseorang bernama "Ã johnwareing1" menuliskan, "Saya berharap Mark Halsey kembali mengalami kanker dan mati," sedangkan satunya dari "Ã lfcjohn259" menyebutkan, "Mark Halsey harus mati karena kanker."
Halsey kembali mulai memimpin pertandingan pada Maret 2010 dan persatuan ofisial pertandingan profesional (Professional Game Match Officials = PGMO Limited) dalam pernyataan menyebutkan, "PGMO menolak setiap penghinaan baik di dalam atau pun di luar stadion."
"Kami amat memperhatikan apa yang terjadi pada Mark dan keluarganya, serta semua para ofisial. Ada tim khusus yang akan menjaga keamanan mereka," demikian pernyataan dari PGMO. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Halsey menerima pesan hinaan itu, yang menyebut-nyebut tentang sakit kanker lehernya, setelah ia memimpin pertandingan yang dimenangi United 2-1 di Anfield, ketika ia mengeluarkan pemain Liverpool, Jonjo Shelvey.
Dua pesan twitter dari orang pendukung Liverpool yang sedang kesal itu, seperti mengutuk kepemimpinan wasit itu dalam pertandingan.
Satu pesan twitter yang mengaku dari seseorang bernama "Ã johnwareing1" menuliskan, "Saya berharap Mark Halsey kembali mengalami kanker dan mati," sedangkan satunya dari "Ã lfcjohn259" menyebutkan, "Mark Halsey harus mati karena kanker."
Halsey kembali mulai memimpin pertandingan pada Maret 2010 dan persatuan ofisial pertandingan profesional (Professional Game Match Officials = PGMO Limited) dalam pernyataan menyebutkan, "PGMO menolak setiap penghinaan baik di dalam atau pun di luar stadion."
"Kami amat memperhatikan apa yang terjadi pada Mark dan keluarganya, serta semua para ofisial. Ada tim khusus yang akan menjaga keamanan mereka," demikian pernyataan dari PGMO. (ant)
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012