Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengharapkan nelayan di Pangandaran, Jawa Barat, dapat memanfaatkan aplikasi perikanan sebelum mereka berangkat melaut demi menjaga keamanan mereka.
"Tidak lagi melaut pakai 'feeling' (perasaan), tapi, sebelum berangkat sudah lihat (aplikasi)," kata Rudiantara saat sosialisasi aplikasi Laut Nusantara di Pangandaran, Jawa Barat, Selasa.
Aplikasi bagi para nelayan ini memiliki fitur untuk melihat informasi cuaca, termasuk di antaranya informasi tentang kekuatan angin dan ketinggian gelombang.
Menurut Rudiantara, teknologi tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh para nelayan untuk menjaga keselamatan selama melaut. Selain itu, aplikasi juga dapat dimanfaatkan untuk menemukan daratan atau jalan pulang.
Dia juga mengharapkan aplikasi dapat dikembangkan agar para nelayan dapat kembali ke titik keberangkatan mereka setelah melaut.
Bukan hanya soal keselamatan, aplikasi juga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi lokasi yang terdapat banyak ikan sehingga akan membantu pendapatan para nelayan.
Rudiantara menjelaskan aplikasi ini dapat mendeteksi lokasi yang mengandung banyak plankton, mikroorganisme yang menjadi makanan ikan. Lokasi yang terdeteksi mengandung banyak plankton kemungkinan besar menjadi tempat berkumpul ikan, potensinya mencapai 90 persen.
Pemerintah menyatakan terbuka kepada siapa pun yang ingin mengembangkan aplikasi di sektor perikanan.
"Yang penting, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan nelayan," ujar Rudiantara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Tidak lagi melaut pakai 'feeling' (perasaan), tapi, sebelum berangkat sudah lihat (aplikasi)," kata Rudiantara saat sosialisasi aplikasi Laut Nusantara di Pangandaran, Jawa Barat, Selasa.
Aplikasi bagi para nelayan ini memiliki fitur untuk melihat informasi cuaca, termasuk di antaranya informasi tentang kekuatan angin dan ketinggian gelombang.
Menurut Rudiantara, teknologi tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh para nelayan untuk menjaga keselamatan selama melaut. Selain itu, aplikasi juga dapat dimanfaatkan untuk menemukan daratan atau jalan pulang.
Dia juga mengharapkan aplikasi dapat dikembangkan agar para nelayan dapat kembali ke titik keberangkatan mereka setelah melaut.
Bukan hanya soal keselamatan, aplikasi juga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi lokasi yang terdapat banyak ikan sehingga akan membantu pendapatan para nelayan.
Rudiantara menjelaskan aplikasi ini dapat mendeteksi lokasi yang mengandung banyak plankton, mikroorganisme yang menjadi makanan ikan. Lokasi yang terdeteksi mengandung banyak plankton kemungkinan besar menjadi tempat berkumpul ikan, potensinya mencapai 90 persen.
Pemerintah menyatakan terbuka kepada siapa pun yang ingin mengembangkan aplikasi di sektor perikanan.
"Yang penting, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan nelayan," ujar Rudiantara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019