Bakauheni, (ANTARA Bengkulu) - Tim SAR menghentikan sementara evakuasi terhadap bangkai KMP Bahuga Jaya yang tenggelam saat bertabrakan dengan kapal tanker Norgas Cathinka di Perairan Selat Sunda.
        
"Kami hentikan proses evakuasi ini karena kami telah berhasil mengambil gambar  bangkai KMP Bahuga Jaya," kata  Koordinator Tim SAR gabungan  Basarnas, TNI AL dan Dinas Perhubungan, Saidar R Jaya, di Bakauheni, usai kembali dari titik tenggelamnya kapal, Senin sore sekitar pukul 05.30 WIB.
        
Ia menjelaskan, penghentian ini hanya bersifat sementara karena pihaknya telah berhasil mengambil gambar tersebut, dan akan di proses di Basarnas Jakarta hingga beberapa hari ke depan untuk mengambil tindakan selanjutnya.
        
Terkait bangkai kapal, kata dia, merupakan kewenangan pihak pelabuhan dan Komite Nasional dan Keselamatan Transportasi, karena tugas kami sudah selesai dengan memastikan bahwa kapal tersebut memang KMP Bahuga Jaya.
        
Secara umum, proses penghentian ini hanya sementara untuk beberapa hari, namun jika ada informasi ditemukannya korban maka  akan melanjutkan seiring menunggu hasil rapat dengar dengan pihak-pihak terkait beberapa hari ke depan.
        
"Namun sebagian Tim SAR masih ada yang tinggal di Posko Bakauheni sampai esok hari," tambahnya.
        
Sementara itu, Komandan Tim Selam Denjaka TNI AL, Kapten Sukirno mengatakan, foto-foto kapal tersebut didapatkan setelah kamera bawah air diberikan pemberat kemudian digantungkan di kapal Basarnas untuk menyisir dasar laut.
        
"Karena penyelaman sulit dilakukan maka kami memasang kamera tersebut menggunakan tali yang terhubung ke kapal," kata dia.
        
Kemudian, pada pukul 15.00 WIB kamera tersebut berhasil membidik bangkai kapal yang telah berpindah dari titik tenggelam kira-kira sejauh 2 kilometer atau berpindah dari titik ditemukan sebelumnya sejauh 0,94 kilometer dari titik tenggelam.
        
"Bangkai kapal terus bergerak mengikuti arus bawah laut hingga bergeser sejauh itu," kata dia.
        
Kemudian, jika melihat posisi bangkai kapal yang di kedalaman 76 meter tetap dilakukan evakuasi maka akan membahayakan para petugas   apalagi posisi kapal agak telungkup di dasar laut.
        
"Berdasarkan gambar kamera bawah laut posisi kapal miring atau sedikit telungkup," kata dia.
        
Ia menambahkan, tidak jauh dari bangkai kapal terdapat palung laut, sehingga jika tidak dievakuasi maka kapal tersebut kemungkinan bisa masuk palung tersebut karena derasnya arus bawah laut.  (ant)

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012