Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno mengatakan pihaknya sangat menyayangkan adanya dugaan kekerasan terhadap dua orang wartawan yang tengah meliput demo buruh di Bandung pada perayaan hari buruh (May Day), Rabu.
"Kalau kekerasan apalagi terhadap wartawan (yang sedang melaksanakan tugas liputan) kami sangat menyayangkan. Wartawan pilar ke empat dari demokrasi dan kita ingin memastikan tidak boleh ada kekerasan kepada mereka," ujar Sandi Uno usai memberikan arahan pada pelatihan Oke-Oce untuk generasi milenial di sebuah kafe di Padang, Rabu.
Baca juga: Banjir bandang hantam Pasangkayu, delapan wartawan dilaporkan terjebak
Ia minta kepada semua pihak untuk memastikan proses dan kegiatan liputan agar dilindungi dengan sebaik-baiknya. "Ada kekerasan terhadap wartawan mestinya ditindaklanjuti dan jangan dibiarkan," tegasnya.
Dua wartawan yakni fotografer media Tempo Prima Mulia dan jurnalis Iqbal Kusumadireza diduga dikasari oleh aparat saat sedang meliput peringatan hari buruh internasional yang berpusat di Gedung Sate, Bandung. Hasil jepretan mereka juga dihapus paksa.
Baca juga: Dua wartawan foto diintimidasi oleh polisi saat meliput kericuhan
Baca juga: "Air mata darah" dari jurnalis pada Hari Buruh
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Kalau kekerasan apalagi terhadap wartawan (yang sedang melaksanakan tugas liputan) kami sangat menyayangkan. Wartawan pilar ke empat dari demokrasi dan kita ingin memastikan tidak boleh ada kekerasan kepada mereka," ujar Sandi Uno usai memberikan arahan pada pelatihan Oke-Oce untuk generasi milenial di sebuah kafe di Padang, Rabu.
Baca juga: Banjir bandang hantam Pasangkayu, delapan wartawan dilaporkan terjebak
Ia minta kepada semua pihak untuk memastikan proses dan kegiatan liputan agar dilindungi dengan sebaik-baiknya. "Ada kekerasan terhadap wartawan mestinya ditindaklanjuti dan jangan dibiarkan," tegasnya.
Dua wartawan yakni fotografer media Tempo Prima Mulia dan jurnalis Iqbal Kusumadireza diduga dikasari oleh aparat saat sedang meliput peringatan hari buruh internasional yang berpusat di Gedung Sate, Bandung. Hasil jepretan mereka juga dihapus paksa.
Baca juga: Dua wartawan foto diintimidasi oleh polisi saat meliput kericuhan
Baca juga: "Air mata darah" dari jurnalis pada Hari Buruh
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019