Seniman pamerkan lukisan dari darah

Jumat, 5 Oktober 2012 13:19 WIB

New York (ANTARA Bengkulu) - Banyak seniman mengklaim bahwa mereka membuat karyanya dengan keringat, air mata dan darah, namun Vincent Castiglia benar-benar melakukannya, dia melukis menggunakan darahnya.

Pelukis New York itu menggelar pameran bertajuk Resurrection, di daerah Soho Manhattan yang dibuka pada Kamis dan akan berlangsung selama Oktober.

Pameran itu menampilkan lukisan-lukisan Castiglia yang dibuat dalam kurun 10 tahun terakhir, semuanya dibuat dengan darah Castiglia.

Castiglia (30) mengatakan dalam sebuah wawancara minggu ini bahwa ini adalah kali pertama dia menggunakan medium darah yang dipicu oleh "kebutuhan untuk terhubung dengan karyanya dalam level yang paling intim."

Darah manusia, ujarnya, mengandung iron oxide, pigmen yang banyak ditemukan dalam lukisan tradisional, yang timbul alami dalam bijih besi dan karat pada umumnya.

Sebelumnya, dia mengatakan reaksi publik terhadap aksinya itu positif, tapi dia tidak mengabaikan bahwa beberapa orang menganggap pilihan medium yang dia pakai untuk melukis merupakan hal yang menyeramkan atau menarik.

"Jawaban saya untuk hal itu adalah coba perhatikan isi dari karya ini, yang lebih penting dari bahan pembuatnya, saya kira," kata dia.

Proses membuat lukisan meliputi pembuatan sketsa awal dengan pena atau grafit, lalu menyiapkan "cat" secukupnya dalam studio pribadinya.

Setelah itu dia menggunakan kuas untuk menggambar surealis, gambar berwarna merah kecoklatan biasanya menampilkan bentuk tubuh manusia, kadang-kadang digambarkan sudah rusak, dengan latar belakang abstrak.

Butuh lebih dari tiga bulan untuk menyelesaikan lukisan berukuran lebih besar yang lebih detil. Harga lukisannya berkisar dari 950 dolar hingga 26.000 dolar.

Musisi rock dan blues Gregg Allman adalah pembeli lukisan yang dibuat Castiglia pada 2006 berjudul "Gravity".

Pameran "Resurrection" kali ini mengambil tema tentang minat Castiglia pada kefanaan dunia dan harmoni antara hidup dan mati, demikian seperti yang dikutip dari Reuters.

Sebagai contohnya, dia mengutip lukisan berjudul "Feeding" yang menampilkan seorang ibu duduk di kursi roda dengan kaki membusuk sedang menatap bayi yang disusuinya.

Castiglia mengatakan, dia melihat lukisan itu sebagai ekspresi dari rapuhnya hidup dan harapan serta dorongan yang menemaninya.

Karyanya juga dipamerkan terutama di Amerika Serikat dan Eropa, namun karya Castiglia juga dikenal oleh pecinta film horor dan heavy metal.(ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012

Terkait

Seniman Abdul Djalil Pirous tutup usia

Rabu, 17 April 2024 10:18
Terpopuler