Musi Rawas, (ANTARA Bengkulu) - Saluran irigasi Kelingi yang mengairi areal pertanian di Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan, saat ini penuhi tumbuhan enceng gondok dan tumpukan sampah.

"Tanaman enceng gondok tumbuh subur ditambah adanya tumpukan sampah bekas buangan masyarakat membuat saluran irigasi Kelingi tidak enak dilihat. Pada hal saat ini irigasi Kelingi sedang dalam pengerjaan rehab total selama tujuh bulan tetapi enceng gondok dan sampahnya masih banyak," kata Ali Handoko warga Desa A-Widodo, Kecamatan Tugumulyo, Selasa.

Banyaknya enceng gondok dan sampah di saluran irigasi kedua daerah tersebut kata dia, sangat disayangkan mengingat pengerjaan rehab berat saluran irigasi di daerah itu selain untuk memperbaiki kerusakan juga membersihkan tumpukan lumpur, sampah serta enceng gondok yang nantinya dapat mengganggu distribusi air ke sawah petani.

Untuk itu dia berharap pihak rekanan yang mengerjakan rehab berat irigasi Kelingi yang dilakukan mulai dari 21 April hingga 21 November 2012 nanti dengan menyedot dana APBN Rp50 miliar dapat berlangsung optimal, sehingga tidak terkesan hanya proyek tampal sulam.

Sementara itu kepala Balai Besar Sungai Wilayah Sumatra VII (BBSWS-VII) Kota Lubuklinggau dan Musi Rawas, Khairul Huda, belum dapat ditemui, menurut salah seorang stafnya sedang berada di Palembang.

Sebelumnya kepala bidang Produksi pada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Musi Rawas, Tohirin, meminta agar pengerjaan normalisasi saluran irigasi di daerah itu dapat dipercepat sehingga petani dapat mengolah lahan mereka, karena selama pengeringan membuat 12.000 hektare lebih sawah tidak bisa ditanami padi.

"Luasan sawah yang tidak bisa ditanami padi mencapai 12.000 hektare yang tersebar dalam lima kecamatan antara lain Kecamatan Muara Beliti, Tugumulyo, Sumber Harta, Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas dan Kecamatan Purwodadi. Lima kecamatan ini dikenal sebagai sentra penghasil beras di Kabupaten Musi Rawas," katanya.

Selain meminta pengerjaan rehab saluran irigasi dipercepat, dia juga mengharapkan agar proyek tersebut nantinya dapat mengatasi kebocoran air irigasi yang selama ini banyak dikeluhkan petani di bagian hilir akibat tidak kebagian air karena berebut dengan pengusaha kolam air deras yang juga memanfaatkan irigasi sebagai usahanya.(nmd)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012