Bandarlampung (ANTARA Bengkulu) - Menenun ulos, kain tradisional suku Batak bisa sebagai salah satu terapi yang baik untuk menstabilkan emosi.

"Bisa dikatakan demikian, karena pada awal menenun ulos, jika salah inginnya marah. Namun seiring berjalannya waktu hal itu akhirnya menjadi hilang,"  kata  seorang  penenun ulos, Egi Panggabean di Museum Negeri Ruwai Jurai, Kota Bandarlampung, Rabu.

Salah satu peserta "Pameran Khazanah Kain Tradisional Nusantara" itu mengaku, bisa membuat ulos karena ikut kursus.

 "Bagi yang 'buta' sama sekali, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk bisa membuat ulos," ujar alumni  Akademi Manajemen Informatika Komputer Medicom Medan Sumatera itu.

Pria berusia 22 tahun itu mengatakan, dibutuhkan ketekunan dan kesabaran untuk membuat kain tradisional berbahan baku kain seratus tersebut karena memiliki tingkat kerumitan sendiri.

Ulos ialah kain tradisional suku Batak yang bisa digunakan dalam acara adat seperti pernikahan.

"Jika tekun membuat, seminggu bisa jadi sehelai ulos berukuran 50 centimer kali 1,5 meter," ujarnya sembari sesekali memainkan alat tradisional membuat ulos suku Batak Toba koleksi Museum Negeri Sumatera Utara yang terbuat dari kayu.

Adapun harganya juga bervariatif, kisaran Rp1,2 juta sampai dengan Rp1,5 juta. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012