Nelayan tradisional Desa Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan kembali bentrok dengan nelayan pengguna trawl di wilayah perairan Ngalam.

Bentrok terjadi setelah nelayan tradisional melihat ada pengguna trawl menarik ikan dari wilayah muara Ngalam. Akibat bentrok ini, nelayan tradisional Desa Pasar Seluma nyaris terkena tembakan.

"Sempat ada tembakan, namun tidak mengenai nelayan kami, " kata Kepala Desa Pasar Seluma, Hertoni Senin malam. 

Menurutnya, bentrok ini terjadi karena sebelumnya telah ada kesepakatan bahwa nelayan pengguna trawl tidak boleh menjaring ikan diwilayah pesisir pantai. Namun, nelayan tradisional Pasar Seluma masih menemukan adanya nelayan pengguna trawl yang mengambil ikan di wilayah pesisir Seluma. Hertoni menegaskan bahwa tidak ada nelayan Pasar Seluma yang terkena tembak, hanya ada yang hampir kena tembak. 
 
Nelayan Seluma, Bengkulu. (Foto Antarabengkulu.com)

"Bukan kena tembak tapi nyaris kena tembak karena tadi telah terjadi penembakan. Empat sampan perahu nelayan telah kembali, tinggal dua lagi masih di laut," ucap Hertoni. 

Bentrok antar-nelayan tradisional Desa Pasar Seluma dengan pengguna trawl ini terus berlanjut. Bahkan sebelumnya sempat terjadi pembakaran kapal trawl.

Pasca keributan tahun 2017, antara nelayan tradisional dengan pengguna trawl telah berdamai namun memiliki perjanjian yaitu nelayan trawl tidak diperbolehkan mengambil ikan dengan jarak 3 mil ke pinggiran Pantai Seluma. 

Tahun 2018 lalu bentrok di tengah laut juga pernah terjadi. 

"Apa lagi saat ini lagi musim ikan. Kalau tidak segera ada langkah pemerintah, nanti terjadi keributan lagi," ucap Ikhawan nelayan setempat.

Pewarta: Rian

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019