"Kami melanjutkan pencarian hari keempat di lokasi tempat kapal korban ditemukan tepatnya di wilayah Kabupaten Seluma," kata Kepala Basarnas Bengkulu M. Arafah di Kota Bengkulu, Rabu.
Ia menyebutkan lokasi pencarian tersebut dipindahkan sebab pihaknya menerima laporan bahwa telah ditemukan kapal yang diduga milik korban kecelakaan kapal nelayan yang hilang dengan ciri- ciri yang sama.
Lokasi dengan jarak dari titik duga korban hilang ke lokasi penemuan kapal Lebih kurang 24, 45 Nm ke arah Tenggara, namun korban tidak ditemukan di lokasi ataupun di sekitar lokasi.
Oleh karena itu, pencarian pada Rabu ini dibagi tiga seperti tim pertama menggunakan KN 213 Bengkulu seluas 86 Nm, tim kedua menggunakan Rubber Boat Basarnas dengan area pencarian seluas 16 nm dan tim ketiga menggunakan perahu nelayan dengan area pencarian 30 nm.
Lanjut Arafah, selain melakukan pencarian di tengah perairan pada pagi hingga sore hari, tim gabungan yang terdiri dari Pol air, BPBD Kota Bengkulu, Polres, nelayan dan masyarakat setempat juga melakukan penyisiran di pinggir pantai Bengkulu.
Untuk mendukung proses pencarian terhadap korban pihaknya menggunakan satu unit Rescue Carrier, Double Cabin, Rubber Boat, EB 213 Bengkulu, Aquaeye, Pal. Air, Pal. Navigasi, Pal. Komunikasi dan Pal. Medis.
Kronologis hilangnya nelayan tersebut terjadi ketika pada Jumat (15/10) sekitar pukul 05.00 WIB korban berangkat mencari ikan menggunakan sampan di kawasan Pantai Tapak Paderi Bengkulu dan diperkirakan kembali pada besoknya.
Namun hingga saat ini korban belum juga kembali sehingga pihak keluarga menghubungi Basarnas untuk membantu melakukan pencarian.