Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengaku prihatin dengan sejumlah musibah tewasnya sejumlah anak-anak di lubang bekas galian tambang batu bara yang ada di Kota Samarinda dan Sekitarnya.
Saat ini jumlah korban anak meninggal di lubang bekas galian tambang terus terjadi, dan korban terakhir adalah Natasya Aprillia Dewi siswa SD di Kelurahan Simpang Pasir, Palaran.
"Kita semua prihatin atas musibah yang menimpa orang tua dan keluarganya. Kita harapkan ini yang terakhir dan tidak ada lagi korban di lubang eks tambang batu bara," kata Isran Noor di Samarinda, Minggu.
Dengan banyaknya kejadian anak meninggal di kolam tambang, Isran berharap masyarakat juga proaktif dengan ikut mengingatkan, memelihara dan menjaga keluarga khususnya anak-anak mereka agar tidak mudah bermain di kawasan lahan tambang sampai berenang di kolam lubang eks tambang batu bara.
"Karena sekarang ini sudah 34 orang menjadi korban. Terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Samarinda," ujarnya.
Isran Noor mengakui terkait lubang eks tambang batu bara yang tersebar di Kaltim, dirinya, sudah berkoordinasi dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim agar terus berkomunikasi dengan pihak perusahaan pemilik kawasan tambang, terutama mencarikan solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan lubang eks tambang di konsesinya, sehingga tidak ada lagi memakan korban jiwa.
Berdasarkan informasi yang diterima, katanya, semua lubamg eks tambang yang ada kolamnya sudah diberikan pengamanan berupa pagar seng, kayu namun ada juga pakai tali.
"Saya minta Dinas ESDM mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Bukan hanya pemilik terakhir (PT Insani) sebagai pemilik tambang PKP2B juga kepada pihak terkait lainnya," kata Isran Noor.
Seperti diketahui korban terakhir eks lubang tambang batu bara adalah Natasya Aprillia Dewi siswa SD kelas IV Samarinda menjadi korbang ke 34 orang.
Kejadiannya, Rabu (29/5/2019) subuh menjelang pagi saat bermain bersama teman-temannya dan jatuh terpeleset di pinggir kolam lubang eks tambang batu bara yang berlokasi di Jalan Kebon Agung, Simpang Pasir Kecamatan Palaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019