Kalangan petani di Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, mengeluhkan banyaknya sampah plastik yang masuk ke sawah mereka akibat dibuang orang tidak bertanggungjawab.

"Masuknya sampah ke sawah kami ini sangat mengganggu sehingga proses penanaman harus kami tunda dulu, karena harus membersihkan sampah yang masuk ke sawah terutama jenis plastik," kata Hartini, salah seorang petani di Kelurahan Talang Benih, yang sawahnya dipenuhi sampah, Rabu.

Masuknya samah ke lahan pertanian mereka itu jelas dia, terjadi saat hujan turun, di mana saluran irigasi tersumbat oleh sampah yang dibuang oleh oknum warga di bagian hulu dan kemudian menyebabkan air meluber ke jalanan dan masuk ke sawah petani yang berada di bagian hilir.

"Saat hujan turun kami harus membersihkan dan menjaga saluran irigasi agar tidak di sumbat oleh sampah, karena jika dibiarkan bisa menyebabkan pematang sawah jebol. Tapi kalau hujan turun malam hari, ini sering menyebabkan sawah kami dipenuhi sampah," jelasnya.

Aneka sampah yang masuk ke sawah mereka itu kebanyakan adalah jenis plastik, botol bekas minuman yang sulit terurai, kemudian kayu, kulit kelapa hingga bekas sayuran maupun jenis sampah rumah tangga lainnya seperti kasur tempat tidur.

Sementara itu, hal yang sama juga diutarakan Sumardi, petani Kelurahan Talang Benih lainnya dan berharap warga yang berada di bagian hulu saluran irigasi tidak membuang sampah ke saluran irigasi karena akan menyebabkan banjir dibagian hilir serta merusakan tanaman padi mereka.

"Biasanya sampah ini kami bersihkan bersama dengan petani lainnya. Sampahnya kami tumpuk dipinggiran saluran irigasi, saat ini tumpukannya sudah banyak sehingga kami harapkan pihak-pihak terkait bisa membantu kami," kata Sumardi.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019